Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Berpotensi Jadi Model


JAKARTA - Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK, Woro Srihastuti Sulistyaningrum menyampaikan bahwa Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) memiliki peran penting sebagai ruang interaksi sosial bagi masyarakat Jakarta, serta berpotensi menjadi model pengembangan fasilitas serupa di berbagai daerah di Indonesia. 

Hal ini disampaikan  Deputi yang akrab disapa Lisa saat mendampingi Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, dalam kunjungan ke RPTRA Garuda, Cilangkap, Jakarta, pada Rabu (6/11/2024).

“Konsep RPTRA ini dapat diaplikasikan di daerah-daerah lain, meskipun dengan pendekatan yang mungkin sedikit berbeda di tiap wilayah,” ujar Lisa.

Ia menekankan bahwa pengelolaan RPTRA dapat dijadikan contoh bagi daerah lain untuk menyediakan ruang publik yang ramah anak dan keluarga.

Lisa juga mengingatkan pentingnya keberlanjutan dalam pengembangan RPTRA, baik dari sisi pengelolaan fasilitas maupun aktivitas rutin yang dilakukan.

“Keberlanjutan menjadi elemen kunci dalam memastikan RPTRA terus berfungsi optimal bagi masyarakat, terutama untuk anak-anak, perempuan, dan keluarga,” ujar Lisa.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Menteri PPPA, Veronica Tan, menekankan bahwa perhatian terhadap kebutuhan ibu, anak, dan perempuan harus menjadi prioritas dalam setiap kebijakan pembangunan.

“Kita harus selalu mengingat kebutuhan ibu, anak, dan perempuan dalam setiap program dan kebijakan pemerintah,” ujarnya.

Wali Kota Jakarta Timur, M. Anwar, menambahkan bahwa RPTRA di wilayahnya menjadi wadah bagi berbagai elemen masyarakat, dari anak-anak usia PAUD hingga lansia. Saat ini, terdapat 68 RPTRA di Jakarta Timur, di mana sekitar 30 persen di antaranya dibangun dengan dana Corporate Social Responsibility (CSR).

“Ada RPTRA yang kondisinya masih baik, seperti di RPTRA Garuda, namun ada juga yang memerlukan perbaikan karena keterbatasan anggaran," jelasnya.

Seorang pengurus PKK yang hadir menyampaikan harapan agar anggaran untuk RPTRA tidak mengalami pemotongan saat diajukan ke DPRD. Ia menyebutkan bahwa RPTRA berfungsi sebagai laboratorium bagi PKK dalam menerapkan sepuluh program pokoknya. “Sepuluh program pokok PKK terimplementasi di dalam RPTRA," tegasnya.

Dalam kunjungan ini, Wamen PPPA yang didampingi Wali Kota Administrasi Jakarta Timur M. Anwar, Penjabat Ketua TP PKK Provinsi DKI Jakarta Ika Octaviana, Ketua PKK Jakarta Timur Diah Anwar, dan Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk DKI Miftahulloh Tamary.

Mereka meninjau berbagai fasilitas yang ada di RPTRA Garuda, termasuk taman, tempat bermain, taman lalu lintas, urban farming, dan saung edukasi.

Kunjungan ini menjadi bagian dalam rangka penyiapan model ruang bersama perempuan dan anak yang akan menjadi Quick Win 100 hari kerja KemenPPPA dan  bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengembangkan ruang publik yang ramah anak dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.(*/ANO/yit)

Lebih baru Lebih lama
Advertisement