Surabaya - Pemprov Jatim terus berupaya meningkatkan kapasitas pelaku UMKM agar produknya memiliki daya saing tinggi dan dapat menembus berbagai level pasar. Melalui pelatihan Millenial Job Center (MJC), para pelaku UMKM di Jatim digenjot agar terus mengembangkan inovasi dan kualitas produk agar bernilai ekonomi tinggi.
Sepanjang 2024, MJC setidaknya sudah digelar di 4 wilayah Bakorwil di Jatim, yakni Bakorwil Bojonegoro, Bakorwil Malang, Bakoril Jember dan Bakorwil Madiun. Mengusung tema Workshop Pengembangan Kualitas dan Inovasi desain kemasan, sudah ada 260 pelaku UMKM yang ikut join dalam pelatihan tersebut didampingi mentor berpengalaman dari Rumah Kurasi hingga PT Funvita Indonesia.
Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim Endy Alim Abdi Nusa, permasalahan UMKM dalam menghadapi persaingan usaha semakin ketat dan berat, "Hal ini dikarenakan semakin terbukanya pasar didalam negeri maupun ancaman bagi UMKM dengan semakin banyaknya barang dan jasa yang masuk dari luar akibat dampak dari globalisasi," katanya Kamis (14/11/2024).
Untuk itu, UMKM perlu memperkuat posisi serta daya saing di tengah arus globalisasi dan perdagangan bebas. Pelaku UMKM menurutnya juga harus memastikan kesiapan diri agar memiliki kemampuan bertahan dan berkembang.
Program Millenial Job Center didesain menyiapkan job training dan skill tambahan bagi lulusan S1 maupun pendidikan vokasi, sekaligus membantu starting up usaha, serta promosi bagi usahawan muda dan dukungan pembiayaan usaha pada tahap awal usaha.
Dengan skill tambahan dan bantuan pembiayaan, diyakini kalangan muda dapat menangkap peluang-peluang usaha yang ada. Millenial Job Center disokong dengan program Dream Team Science Techno Park (STP) untuk kelompok remaja berjumlah sedikitnya 5-10 orang dari kalangan sekolah menengah kejuruan (SMK), D3, dan S1.
Selain juga kelompok rintisan usaha UMKM dari masyarakat umum di berbagai daerah. MJC juga disebut ajang perjodohan talenta dengan klien (perusahaan perdagangan dan industri), serta menjadi program pengembangan skill talenta dengan langsung praktik kerja didampingi oleh mentor-mentor profesional di bidang digital. Para talenta terpilih akan mengikuti masa inkubasi bersama mentor selama tiga bulan untuk kemudian terjun langsung di bidang profesional. (yit)