Yona Bagus Widiyatmoko Ketua Komisi A DPRD Surabaya |
Surabaya-Ketua Komisi A DPRD Surabaya Yona Bagus Widiyatmoko mengatakan bahwa, aset paling berharga yang dimiliki oleh Pemkot Surabaya sejatinya adalah, Sumber Daya Manusia (SDM). Disamping aset-aset lain yang lebih kepada materi dan fisik.
Ia menyampaikan, untuk melakukan perbaikan di segala lini, sebelumnya harus dimulai dari perbaikan SDM, yang sebelumnya masih Left Mental Attitude bisa berubah menjadi Right Mental Attitude.
"SDM yang selama ini, hanya bisa menjalankan aktifitas dengan santai artinya, sekedar menggugurkan kewajiban tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan, bisa berubah menjadi SDM yang lebih bertanggung jawab atas prilaku dan dampaknya," kata Yona, Senin (4/11/2024)
Dia menjelaskan, lebih baik mengganti SDM yang telah dianggap sulit untuk diperbaiki, daripada nantinya akan menjadi virus yang menular bagi yang lain. Karena biasanya, prilaku yang tidak baik dan telah dijadikan budaya itu akan sulit untuk dilakukan perbaikan.
"Intinya, kita sama-sama belajar untuk memanusiakan manusia, yang dimulai dari lingkup kita sendiri. Yakni, di Gedung Kantor ini. Kita wajib menghargai siapapun yang berada disini dan siapapun yang datang dengan tujuan yang beraneka ragam, karena ini memang gedung milik rakyat," tandasnya.
Masih Yona, keinginan ini sempat disampaikan di ruang komisi A, saat menggelar rapat kerja dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pemerintah Kota Surabaya dan Sekretariat Dewan (Sekwan) DPRD Surabaya.
"Contohnya, jika ada staf disini (Sekwan DPRD Surabaya-Red) yang masih memiliki budaya Left Mental Attitude, dan sulit untuk diubah ke Right Mental Attitude, maka ya harus diganti. Namun diberikan kesempatan terakhir kepada yang bersangkutan untuk merubah," ungkapnya.
Soal layanan, lanjut Yona, sebenarnya kinerja sebagai anggota DPRD dan juga semua unsur pegawai yang melekat di gedung DPRD, adalah melayani rakyat. Mendengar dan menyampaikan aspirasi, secara umum adalah bidang jasa.
"Dalam memberikan pelayanan, kami juga tidak akan memandang siapa dan apa backgraundnya. Asal dia warga Kota Surabaya, maka wajib bagi kami untuk memberikan layanan yang terbaik. Dari masuk ke dalam gedung, hingga sampai di ruangan ini," ujarnya.
Dia menambahkan, jika sejak masuk dalam gedung ini, para tamu sudah mendapatkan pelayanan yang prima. Maka mereka akan mendapatkan kesan yang baik. Siapapun mereka wajib diperlakukan yang sama.
"Bahkan saya punya wacana pembuatan ruang tunggu tamu sekelas Lounge, bagi warga yang akan menyampaikan permasalahan atau keperluan apapun kepada kami. Ini sempat saya sampaikan ke pimpinan, semoga menjadi pertimbangan untuk di realisasikan," harapnya. ( Adv/ Ham).