Probolinggo-Produksi bawang merah goreng di desa Kedungdalem, kecamatan Dringu, kabupaten Probolinggo dari tahun ke tahun mengalami pasang surut dalam perjalanannya. Menanggapai berbagai permasalahan yang ada terkait dengan produk olahan bawang merah di Desa Kedung Dalem, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, tim pengabdian masyarakat UPN Jawa Timur melakukan kegiatan pemberdayaan UMKM lokal. Kegiatan ini diikuti dengan hibah produk inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) berupa mesin pengupas bawang kepada Lukman Santoso, salah satu pelaku UMKM produsen bawang goreng pada Kamis (10/7) lalu.
Lukman Santoso merupakan salah satu pegiat UMKM bawang merah goreng yang sudah menjalankan usaha bawang goreng sejak tahun 2021. Menurut Lukman, kendala pada produksi bawang merah goreng ada pada pengupasan yang memakan waktu paling lama sehingga menyita durasi massa produksi. Lukman juga menuturkan permasalahan seputar sektor pertanian bawang merah di Desa Dringu yang masih terhambat oleh hama serta kualitas tanah dan air. Sehingga tim pengabdian Masyarakat berharap pemanfaatan alat pengupas bawang tersebut dapat membantu UMKM bawang merah di desa Dringu, kabupaten Probolinggo.
Penyerahan secara simbolis dilakukan di rumah produksi bawang merah goreng UMKM Sri Rejeki yang diikuti dengan uji coba mesin pengupas bawang. Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh perwakilan UMKM setempat beserta segenap tim pengabdian masyarakat. Ketua tim Ramadhani Mahendra menyampaikan harapannya agar alat tersebut dapat membantu proses produksi bawang goreng menjadi lebih efektif dan efisien.
Penggunaan alat pengupas bawang tersebut dilengkapi dengan sejumlah tombol yang berfungsi untuk menggerakkan mesin serta membuang air yang digunakan pasca proses mengupas. Selain itu, alat tersebut juga tidak terlalu memakan tempat serta bisa dipindahkan dengan mudah, pemakaian listriknya juga tidak terlalu besar. Dengan berbagai keunggulannya itulah, tim pengabdian masyarakat berkeyakinan bahwa alat TTG tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan UMKM bawang merah.
Pelaksanaan pengabdian masyarakat wajib dilakukan secara kontinyu dan berkesinambungan agar dampaknya dapat tepat sasaran sesuai dengan potensi dan kendala, khususnya pada mitra pengabdian dan umumnya pada masyarakat luas. Secara garis besar tim pengabdian masyarakat berkomitmen untuk dapat terus memberikan inovasi dan berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat sebagai bentuk pengejawantahan tridharma perguruan tingi. ( Ham )