YOGYAKARTA – Peran dan fungsi museum harus terus diperkuat tidak hanya terbatas sebagai lembaga yang memamerkan hasil pengumpulan benda-benda bersejarah namun juga sebagai sarana pendidikan, penelitian dan pembangunan karakter yang selaras dengan pemajuan kebudayaan.
Demikian Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Prof. Dr. Warsito saat membuka Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Peran Museum dalam Pendidikan, Penelitian dan Pembangunan Karakter” di Gedung Mandala Bhakti Wanitatama, Yogyakarta pada hari Rabu, 10 Juli 2024.
Acara ini merupakan kerja sama Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dengan Komunitas Jelajah.
Hadir dalam acara itu antara lain Dr. Fadli Zon, M.Sc., sebagai Keynote Speaker, narasumber Prof. Ir. Dwi Suryo Indroyono Soesilo, MSc., PhD (Menko Maritim 2014- 2015), Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch., Ph.D (Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 2011-2014) dan Dr. S. Utari Widyastuti, S.Sos., M.I.Kom (Kemenparekraf).
Hadir pula peserta dari PT Taman Wisata Candi (TWC), Badan Otorita Borobudur, pemerintah daerah, pengelola museum, pendidik, pemerhati museum dan masyarakat umum.
Warsito menekankan peran penting pemerintah daerah dan stakeholders lainnya dalam penguatan peran fungsi museum. Pengenalan sejak dini bagi para siswa terhadap museum sebagai sumber pendidikan, media untuk cinta dan bangga terhadap Tanah Air. Kepada pengelola museum, agar inovatif dan adaptif terhadap perkembangan ipteks.
Prof. Indroyono menyampaikan bahwa museum dengan berbagai koleksinya mengandung semua nilai karakter utama yang mencakup nilai religius, nasionalis, gotong royong, integritas dan mandiri.
Prof. Wiendu menambahkan di dalam pembelajaran sejarah, museum merupakan tempat yang paling tepat untuk ncari sumber informasi kesejarahan. Oleh karena itu, terdapat banyak benda yang dijadikan sebagai media pembelajaran di dalam museum. “Hal ini berguna sebagai sarana peningkatan pemahaman terhadap peristiwa sejarah bagi masyarakat khususnya pelajar,” ujarnya.
Ditambahkan, dukungan dari seluruh pihak seperti Asosiasi Museum Indonesia (AMI), Asosiasi Museum Daerah (AMIDA) dan komponen masyarakat lainnya sangat dibutuhkan dalam upaya pemajuan museum di Indonesia.(*/ANO/hpo)