Surabaya-Rencana Pemkot Surabaya membangun RSUD di wilayah Utara yang berlokasi eks rumah sakit Lapangan Tembak Nambangan Surabaya. langsung direspon penolakan keras oleh, anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya Buchori Imron.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sempat mengungkapkan rencana pembangunan dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) baru di Kota Pahlawan, di wilayah Surabaya selatan dan Surabaya utara atau eks Rumah Sakit Lapangan Tembak. Rencananya dimulai Tahun depan, dengan tujuan untuk pemerataan pelayanan kesehatan.
"Tahun depan kita akan membangun lagi dua rumah sakit, di wilayah Surabaya selatan dan yang ada di Surabaya utara," ujar Wali Kota Eri.
Menanggapi hal ini, Buchori Imron mengatakan, dirinya menolak keras rencana Walikota Eri Cahyadi membangun RSUD di Eks Gedung Lapangan Tembak.
"Karena sudah menyalahi konsep awal, Lapangan Tembak dibangun untuk sport tourism, penambahan tempat wisata di wilayah Utara Surabaya bukan untuk rumah sakit," ungkap Buchori Imron di Surabaya, Rabu (26/06/2024).
Menurut Buchori, secara pribadi tidak setuju adanya pembangunan rumah sakit daerah di eks gedung lapangan tembak. Pertama, konsep awal bukan untuk rumah sakit, kedua, di daerah Utara itu dialokasikan untuk wilayah destinasi wisata makanya dibangun Lapangan Tembak.
Dia menyampaikan, dibangunnya Lapangan Tembak untuk pengembangan ekonomi yang di picu oleh tempat wisata, dan akan banyak orang-orang dari penjuru Surabaya akan ke Lapangan Tembak atau wilayah Utara.
Di Lapangan Tembak itu, lanjut Buchori, karena ada stand kuliner, souvenir, penjual ikan itu akan semakin ramai jika, Lapangan Tembak tetap dengan fungsi pembangunan awal, bukan untuk pengembangan rumah sakit.
"Memang betul pada saat pandemi Covid-19 Lapangan Tembak dijadikan rumah sakit sementara untuk karantina, lantas jangan pasca covid terus akan dijadikan rumah sakit, ini sudah melenceng dari konsep awal," ucap Buchori.
Ia berharap, Lapangan Tembak tetap dengan fungsinya sebagai destinasi wisata sport tourism, nanti kan bisa pengembangan UMKM nya. Nah, jika rumah sakit itu kan bukan konsep pengembangan ekonomi namanya.
"Kalau rumah sakit kan sudah tersebar di wilayah Barat RS BDH, Timur sedang progress, dan Utara ada RS Dr. Soewandhi, bahkan di Karang Tembok juga ada rumah sakit cukup sudah. Sementara wilayah Utara untuk pengembangan destinasi wisata saja," jelas Buchori.
"Apabila ada yang tidak sependapat dengan saya, mari kita ketemu duduk bareng, untuk berdiskusi langsung empat mata dengan saya, dari hati ke hati." pintanya. (Ham)