Kawasan Kota Lama, DPRD Surabaya: Ekonomi Warga Harus Jadi yang Utama




Surabaya-Kawasan Kota Lama bakal diresmikan pada Minggu (23/6/2024) Laila Mufidah Wakil Ketua DPRD Surabaya, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk memprioritaskan pedagang kaki lima (PKL) dan pelaku UMKM agar mendapatkan stan dikawasan Kota Lama untuk berdagang.

"Saya minta Pemkot supaya tetap memprioritaskan para pelaku ekonomi kerakyatan, seperti pedagang kaki lima dan warga yang menjadi pelaku UMKM di lokasi sekitar Kota Lama," ungkap Laila, Rabu ( 19/6/2024).

Bahkan, ia menjelaskan dibukanya Kota Lama adalah, meningkatkan dunia pariwisata di Kota Surabaya dengan menarik lebih banyak kunjungan wisatawan.

Ia yakin bahwa, Potensi tersebut mampu menggerakkan perekonomian masyarakat, sehingga harus dimaksimalkan untuk menghadirkan kebermanfaatan bagi daerah.

"Meningkatkan Ekonomi warga harus jadi yang utama, gedung kuno di sana sebisa mungkin memiliki aktivitas di dalamnya," tandasnya.

Apalagi, setelah revitalisasi dan penataan memasuki tahap akhir, kawasan itu sudah ramai pengunjung. Kondisi tersebut bisa dijadikan acuan oleh Pemkot Surabaya, untuk mengukur dampak ekonomi yang ditimbulkan, termasuk menyediakan fasilitas parkir memadai bagi pengunjung.

"Harusnya Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya sudah menyediakan tempat parkir memadai dan bikin nyaman pengunjung," katanya.

Setelah diresmikan, lanjut Laila, Pemkot Surabaya bisa konsisten menghadirkan inovasi agar suasana Kota Lama bisa terus menjadi primadona bagi wisatawan. Komponen yang bisa rutin dihadirkan, salah satunya adalah pertunjukan musik dengan menggandeng musisi jalanan asal Surabaya.

Dia optimis, langkah tersebut mampu menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung yang secara otomatis perekonomian bergerak dan warga bisa sejahtera.

"Mengembangkan potensi Kota Lama, itu kata kuncinya. Kami yakin pemkot bisa membuat itu," jelasnya.

Perlu diketahui bahwa, kawasan Kota Lama yang berlokasi di wilayah Surabaya bagian utara ini terbagi 3 zona yakni, Eropa, Pecinan, dan Arab.

Untuk Zona Eropa meliputi Jalan Kalimas, Jalan Veteran, Jalan Sikatan, Jalan Garuda, Jalan Rajawali, hingga Jalan Gelatik. Nuansa yang ditawarkan kepada pengunjung bangunan zaman kolonial.

Di zona tersebut ada Taman Jayengrono, yang sudah dilengkapi replika mobil AWS Mallaby, lokasi berada tepat di depan Gedung Internatio. Tak jauh dari tempat tersebut terdapat Jembatan Merah, penghubung antara Zona Eropa dan Pecinan.

Sedangkan, Zona Pecinan meliputi Jalan Kembang Jepun, Jalan Karet, , dan Jalan Panggung. Disana ada Beragam bangunan dan ornamen khas Tionghoa.​​​​​​​

Sementara, Zona Arab mencakup Jalan Sasak, Jalan Pegirikan, dan Jalan KH Mas Mansyur. Yang ikonik adalah keberadaan Wisata Religi Sunan Ampel. (Adv/ Ham)

Lebih baru Lebih lama
Advertisement