Surabaya-Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memetakan puluhan pengerjaan box culvert atau saluran yang berpotensi menimbulkan kemacetan arus lalu lintas (lalin). Karena itu, pemkot berharap masyarakat dapat menyadari manfaat jangka panjang dengan adanya pembangunan saluran tersebut.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi mengatakan bahwa pemkot saat ini tengah melakukan pembangunan saluran di beberapa titik lokasi. Karena itu, warga atau pengendara diimbau agar dapat mencari jalan alternatif lain untuk menghindari potensi kemacetan.
"Pembangunan saluran sudah konsekuensinya macet dan mengganggu utilitas. Sudah konsekuensi yang harus kita pikirkan. Jadi kami harap warga dapat menyadari dengan melihat manfaat jangka panjang," kata Syamsul Hariadi, Kamis (2/5/2024).
Syamsul mencontohkan seperti pembangunan proyek saluran diversi Gunungsari Banyu Urip beberapa waktu lalu. Saat itu, pembangunan saluran untuk penanggulangan banjir di sana berdampak pada kemacetan arus lalin di area sekitar.
"Itu dulu (ketika pembangunan) juga macet, kalau hujan banjir. Makanya kita bangun box culvert, sekarang sudah tidak banjir, sudah tidak macet," bebernya.
Karena itu, Syamsul berharap masyarakat atau pengendara dapat menyadari manfaat jangka panjang dari pembangunan saluran. Terlebih, kemacetan dampak dari proses pembangunan itu juga bersifat sementara. "Jadi pembangunan ini hanya mengganggu (arus lalin) sebentar saja," tuturnya.
Syamsul mengungkapkan bahwa saat ini ada sekitar 54 titik lokasi pembangunan saluran di Kota Surabaya yang berpotensi menimbulkan kemacetan. Jumlah tersebut terdiri dari 35 proyek di bidang pematusan dan 19 sisanya adalah bidang jalan.
"Sekitar 50 an se-Surabaya itu yang potensi menimbulkan kemacetan. Untuk sementara warga dapat mencari jalan alternatif lain," harapnya.
Beberapa lokasi pengerjaan saluran yang berpotensi menimbulkan kemacetan tersebut, di antaranya adalah pembangunan saluran di Jalan Keputih Tegal Timur. Kemudian, Jalan HR Muhammad (Sisi Selatan), di Jalan Kertajaya (Sisi Selatan), Jalan Raya Manyar Sabrangan (wilayah RW 1 dan 2) dan Jalan Arief Rachman Hakim.
"Nanti yang besar sebentar lagi kita mulai, seperti di Mayjend Sungkono, ini juga potensi macet. Begitu (pengerjaan) HR Muhammad selesai, Mayjend Sungkono kita mulai," pungkasnya. (Ham)