Trenggalek.surabayanewsweek.com
- Bupati Trenggalek Moch Nur Arifin
memulai safari Romadhon bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah
(Forkopimda) untuk melakukan peninjauan
infrastruktur di beberapa tempat yang ada di Kecamatan Munjungan. Salahsatunya.
Yakni, akses jalan menuju Pantai Blado yang saat ini sedang dibangun dan
dilakukan pengerasan.
Diketahui,
akses masuk menuju pantai yang menjadi pusat aktivitas masyarakat ini terlihat
cukup lebar meskipun belum rampung 100 persen, dikarenakan keterbatasan
anggaran. Sehingga, pembangunan pengerasan jalan tersebut terhambat dan belum selesai.
Bupati
Trenggalek Moch Nur Arifin mengatakan, agenda hari ini kita bersama seluruh
jajaran forkopimda mengadakan Safari Romadhan. Kebetulan hari pertama ini kita
memilih Kecamatan Munjungan, tepatnya di Desa Bendoroto yang katanya akses
jalan menuju Pantai Blado masih perlu di perhatikan.
"Jadi
Safari Romadhon pertama kita melakukan Safari Infrastruktur, Ini menjadi salah
satu atensi, karena akses jalan ini dipersiapkan untuk menyambut libur panjang
lebaran," katanya, Jum'at, 15/3/2024.
Mas Ipin
sapaan akrab Bupati Trenggalek menambahkan, akan ada arus wisata libur lebaran
yang cukup tinggi. Memang anggaran kita sangat terbatas, tapi kita coba
maksimalkan salahsatunya di Munjungan.
"Pusat aktivitasnya
di Pantai Blado. Jadi di Pantai Blado ini kita ada pengerasan meskipun belum
100 persen tapi sudah lumayan, dengan anggaran sekitar kurang lebih Rp. 4
ratusan hingga 5 ratusan juta," ungkapnya.
Lebih lanjut,
dijelaskan Ipin, beberapa infrastruktur besar yang juga sekarang sedang
persiapan, ada jembatan di Gembes dengan total anggaran mencapai Rp. 1,9
miliaran di Munjungan. "Jadi secara keseluruhan nanti akan ada fukus
realokasi anggaran, di perkirakan sekitar Rp. 35 miliar. Itu nanti akan kita
fokuskan untuk pengadaan lahan di JLS yang menghubungkan antara Prigi sampai
Munjungan,"lanjutnya.
Alhamdulillah
provinsi juga menyambut baik. Nanti provinsi mungkin juga akan membantu kita
untuk membiayai infrastruktur lain untuk mengganti duit yang digunakan untuk
beli tanah itu. Jadi semampu kita, kita upayakan yang kita punya kita
maksimalkan.
Memang
lebaran ini kita mempersiapkan emergency sekitar Rp. 5 miliar. Karena tersedot
banyak untuk anggaran Pilkada, tapi alhamdulillah Pilkada nya lancar. Semoga
nanti kekurangan-kekurangan kita di perubahan anggaran dan juga di tahun 2025
semoga fiskal kita lebih bagus lagi. Dari pusat dan juga provinsi juga bisa
lebih maksimal.
Ditanya
mengenai JLS, kepala daerah muda itu menambahkan "JLS kita masih kurang
ruas yang di Munjungan. Mulai Prigi-Munjungan sampai ke Panggul. Memang untuk
pembebasan lahan kurang lebih kita butuh anggaran sekitar Rp. 200-an miliar.
Masih cukup besar, cuman kita prioritaskan dulu yang Prigi-Munjungan. Karena
ini kebanyakan kawasan hutan IPPKH-nya sudah kita usulkan. Tinggal yang
pengadaan lahan masyarakatnya kurang lebih Rp. 35 miliar, kita kita
anggarkan," imbuhnya.
"Kemarin Pak Sekda, TAPD sudah bersama BAPEDA sudah melakukan pergeseran infrastruktur. Yang seharusnya untuk membangun infrastruktur itu kita geser dulu, sementara untuk pengadaan lahan. Karena ini juga kolaborasi dengan pemerintah pusat, tapi ini nanti pemerintah provinsi juga akan membantu beberapa infrastruktur," pungkasnya. (har)