Istri Bupati Trenggalek Terlibat Sebagai Pemain Di Film Sinden Gaib Sebagai Guru BK


Trenggalek.surabayanewsweek.com - Sebuah kisah dari tanah Trenggalek, Jawa Timur, kembali diangkat Starvision dalam sebuah film. Film dengan latar horor itu terinspirasi dari kisah nyata, judulnya “Sinden Gaib”.

Film ini mengadaptasi kisah nyata yang dialami seorang gadis bernama Ayu bersama teman-temannya di tanah Trenggalek pada tahun 2010, sebelum akhirnya viral pada tahun 2019. Ketika itu, Ayu dan kawan-kawannya tengah melakukan syuting film dokumenter terkait tarian Jaranan Turonggo Yakso

Salah satu teman Ayu, mengambil batu keramat di kawasan Watu Kandang yang menjadi lokasi syuting dokumenter tersebut. Sejak saat itu, Ayu harus menanggung akibat dengan menjalani hidup berdampingan bersama sosok yang merasukinya, Mbah Sarinten.

Sejumlah artis papan atas terlibat di film ini. Sebut saja Sara Fajira, Dimas Aditya, Riza Syah, hingga Naufal Samudra. Film ini juga melibatkan seorang tokoh asal Trenggalek, Novita Hardini, yang merupakan istri Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin. Novita Handini memainkan peran sebagi guru BK (Bimbingan Konseling).

Bagi Novita, keterlibatannya dalam film layar lebar “Sinden Gaib” bukan perkara mudah. Sebagai seorang istri Bupati ia tetap harus menunaikan tugasnya di tengah jadwal yang padat."Saya diberikan peran sebagai guru BK yang mana ini sangat menantang karena proses syutingnya adalah dua hari setelah saya pulang dari Cina. Jadi saya masih jetlag, saya masih (butuh) perubahan waktu langsung syuting," ujar Novita Hardini, Senin, 20/02/2024.

Selain masalah, jadwal syuting, Novita juga mendapatkan masalah lain, dimana ia harus memerankan guru BK yang galak di film itu. Apalagi tidak ada referensi acuan baginya bagaimana menjadi sosok guru BK yang ditakuti siswanya.

"Pokoknya harus galak, harus benar-benar menjadi orang yang ditakuti di sekolah. Karena jaman dulu guru BK itu bukan yang kaya sekarang ini, merangkul, yang paham akan kesehatan mental anak-anaknya, tapi guru BK yang ditakuti sama seluruh anak-anak disekolah," ucapnya.

Bila berkaca dari kisah nyatanya, film “Sinden Gaib” juga memberikan pesan moral kepada seluruh masyarakat akan pentingnya tata krama dan etika dapat berlaku dimana saja. Kehidupan di dunia nyata tidak hanya sebatas berhubungan dengan antar manusia saja. Melainkan juga kepada mereka-mereka yang sudah selesai dengan masalah duniawinya.

Terdapat satu cerita menarik yang diceritakan Novita dimana pada beberapa tahun lalu kawasan Trenggalek sempat tertimpa musibah banjir dan longsor. Musibah alam tersebut terjadi selama kurang lebih seminggu dan setelahnya dapat berhenti.

"Banjir itu berhenti ketika saya dan suami saya puasa, nah pendekatan-pendekatan spritual ini yang harus diceritakan kepada anak muda, Gen Z apalagi, bahwa tidak selamanya pendekatan secara sciencetif, pembelajaran di dalam sekolah itu bisa kita jadi pegangan dan pedoman dalam hidup kita," tutupnya. (har)

Lebih baru Lebih lama
Advertisement