Surabaya-Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menerima audiensi Wakil Ketua Misi (chief of mission) dan Kepala Hubungan Ekonomi, Kedutaan Besar (Kedubes) Kerajaan Belanda Adriaan Palm di ruang kerjanya, Rabu (13/12/2023). Dalam audiensi tersebut, Wali Kota Eri Cahyadi bersama Adriaan Palm membahas berbagai program yang dapat disinergikan antara Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan Pemerintah Kerajaan Belanda.
Wali Kota Eri menyambut baik kedatangan Adriaan ke Kota Surabaya. Menurutnya, ada banyak hal yang dapat disinergikan antara Kota Surabaya dengan kota-kota yang ada di Belanda. Salah satunya, soal penanganan banjir, pengelolaan air bersih, transportasi, hingga pengembangan pariwisata.
“Surabaya dengan Belanda tidak jauh berbeda dalam menangani banjir, karena letaknya yang berada di pesisir. Selain menangani masalah banjir, Pemkot Surabaya juga ingin berkolaborasi soal manajemen pengelolaan air yang dibuang ke sungai menjadi jernih. Karena, di Surabaya juga ada susur sungai seperti kota-kota yang berada di Belanda,” kata Wali Kota Eri.
Wali kota yang akrab dengan sapaan Cak Eri Cahyadi itu ingin, hubungan kerjasama antara Kota Surabaya dengan kota-kota yang ada di Belanda nantinya bisa memberikan solusi terbaik dalam hal penanganan banjir. “Karena seperti yang kita ketahui, riol (saluran) yang ada di Surabaya itu bangunan pada zaman Belanda. Sehingga saya membutuhkan integrasi riol-riol yang ada di Kota Surabaya,” ujar Cak Eri.
Cak Eri mengungkapkan, riol-riol yang dibangun pada zaman kolonial Belanda kala itu, kondisinya sudah terputus. Seperti riol yang berada di kawasan Jalan Blauran dan Jalan Kedungdoro. “Kalau itu (Belanda) sudah ada gambarnya, juga mungkin ada arsitek yang memiliki kemampuan yang sama, bisa menyelesaikan permasalah-permasalah di Surabaya,” ungkapnya.
Bukan hanya itu, Cak Eri juga ingin, Kota Surabaya menjalin hubungan kerjasama dengan Belanda terkait pengembangan wisata kota tua. Nantinya, Pemkot Surabaya akan meminta data terkait gedung-gedung peninggalan Belnada yang ada di Kota Pahlawan.
“Sehingga kita juga akan sister city di bidang pariwisata. Bagaimana cerita dan bagaimana gedung-gedung itu bisa dijadikan wisata heritage seperti yang saya sampaikan sebelumnya,” paparnya.
Cak Eri ingin, pertemuan ini menjadi awal hubungan yang baik antara Kota Surabaya dengan salah satu kota yang ada di Belanda ke depannya. Oleh karena itu, dia berharap, pertemuan ini bisa dilanjutkan hingga menjadi hubungan sister city ke depannya.
Dirinya mengungkapkan kepada Adriaan, selama ini Kota Surabaya juga menjalin sister city dengan kota-kota lain dari berbagai negara. Seperti Kota Tokyo, Jepang; Kota Liverpool, Inggris; dan Kota Busan, Korea Selatan. “Indonesia dan Belanda punya ikatan lebih karena story (cerita sejarah). Karena itu, saya ingin (Belanda) ada hubungan sister city seperti dengan Liverpool, Inggris. Salah satu contoh nyata, adanya pertukaran pelajar,” ungkapnya.
Di samping itu, Wakil Ketua Misi (chief of mission) dan Kepala Hubungan Ekonomi, Kedutaan Besar (Kedubes) Kerajaan Belanda Adriaan Palm mengatakan, dalam kesempatan ini dirinya senang bisa bertemu secara langsung dengan Wali Kota Eri Cahyadi. Adriaan berharap Kota Surabaya bisa menjalin hubungan yang lebih baik dengan kota-kota yang ada di Belanda ke depannya.
“Saat ini kita fokuskan pada MoU sister city, kalau sudah ada hubungan ini, akan bisa menjadi seperti hubungan keluarga, sehingga bisa saling bertukar informasi dan sharing antara Kota Surabaya maupun dengan kota yang dipilih sebagai sister city,” kata Adriaan.
Adriaan menambahkan, Kota Surabaya memiliki potensi kerjasama yang sangat besar. Dia berharap di tahun 2024 mendatang bisa segera melakukan Memorandum of Understanding (MoU) sister city dengan kota-kota terpilih dari Belanda.
“Kita akan melihat kompetensi atau kesamaan antara kota yang ada di Belanda dengan Kota Surabaya. Misal, kota yang kita pilih sebagai calon sister city juga harus kita sadari bahwa program mereka juga sama dengan program lokal pemerintahan yang berada di sini,” pungkasnya. (Ham)