Jaring Isu Prioritas Pembangunan untuk KLHS, DLH Gelar Konsultasi Publik


Probolinggo - Upaya menyandingkan sektor pembangunan yang berorientasi juga perhatian terhadap lingkungan, menjadi prioritas bagi DLH (Dinas Lingkungan Hidup) kota Probolinggo mengambil sikap dengan mengadakan kegiatan yang mengarah pada penambah wawasan dan pengetahuan.

Kenyatan ini seperti yang terpantau saat OPD ini menggelar kegiatan Konsultasi Publik I, Kajian Lingkungan hidup strategis (KLHS) yang berlangsung di Café tenda BJBR, Kamis (23/11). Bisa jadi agenda ini sebagai implementasi atas terwujudnya masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur berdasarkan UUD 1945 dan UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Dua dasar hukum tersebut mengamanatkan untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah.
 

Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo menjadikan acara konsultasi publik kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) sebagai tindaklanjut dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Probolinggo tahun 2025-2030

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kadis LH kota Probolinggo Retno Wandansari,  Staf Ahli  Bidang Pembangnunan Ekonomi dan Keuangan Slamet Swantoro, Komisi II DPRD Kota Probolinggo serta Dr. Rita Parwati S.P. ME, IPU, ASEAN Eng. dari Tim Penyusun Universitas Brawijaya selaku narasumber, 

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo, Retno Wandansari mengatakan kegiatan ini sebagai sosialisasi arah kebijakan terhadap penyusunan KLHS RPJMD Kota Probolinggo tahun 2025-2030. Serta menjaring isu prioritas sesuai dengan arah pembangunan Kota Probolinggo untuk 5 tahun ke depan. 

“KLHS merupakan instrumen yang cukup penting dalam setiap perencanaan pembangunan. Makanya kami mengundang sejumlah perangkat daerah terkait, LPM, perguruan tinggi, kelompok peduli lingkungan dan perwakilan masyarakat, agar bisa memberikan masukan bagi kemajuan Kota Probolinggo.”ujarnya. 
Slamet Swantoro dalam membacakan sambutan Walikota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin menjelaskan “Fokus penyusunan KLHS RPJMD adalah pada pencapaian target SDG’s (tujuan pembangunan berkelanjutan) termasuk integrasi berbagai kebijakan strategis pembangunan nasional,” ujar Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan Pemkot Probolinggo ini.

Lebih lanjut Slamet menyampaikan, dalam proses penyusunan RPJMD Kota Probolinggo tahun 2025-2030, diperlukan juga penyusunan KLHS RPJMD dengan mekanisme yang mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2018 tentang pembuatan dan pelaksanaan KLHS dalam penyusunan RPJMD.

“Mengingat pentingnya penyusunan isu prioritas dari data yang telah terkumpul, diharapkan peserta yang hadir bisa memberikan masukan dan memanfaatkan momen ini untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya dari para narasumber,” pesannya.

Narasumber dari Tim Penyusun Universitas Brawijaya, Dr. Rita Parwati S.P. ME, IPU, ASEAN Eng. Memberikan ulasan perkembangan daya duku daya tamping lingkungan hidup kota probolinggo dimana kondisi TPA sudah overload di tahun 2023, kondisi kecukupan pangan dilihat dari ketersediaan lahan pertanian yang mana kecamatan Kedopok Kademangan dan Wonoasih masih cukup, kondisi ketersediaan air di kota Probolinggo tercukupi sampai tahun 2023.

Ditempat yang sama, Kadis Lh Retno Wandansari saat dimintai tanggapakan atas kegiatan tersebut mengatakan bahwa dengan adanya giat Konsultasi public ini, diharapkan akan mensolidkan dan menemukan akan solusi permasalahan yang dihadapi kota Probolinggo dalam 5 tahun mendatang terkait ketersediaan data meliputi berbagai hal utamanya yang berhubungan dengan pembangunan yang selaras dengan kepedulian terhadap lingkungan “Mudah mudahan kegiatan ini dapat membawa manfaat.”ujarnya. (Suh)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement