SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Jawa Timur Bershalawat II bersama Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf di JX Internasional Convention Exhibition Frontage Timur Jl. A. Yani Surabaya, Kamis (28/12).
Tidak kurang dari 20.000 jemaah memadati acara lantunan shalawat bersama-sama ini. Gubernur Khofifah pun menyatu turut serta dan larut dalam lantunan shalawat.
Di hadapan mereka, Gubernur Khofifah menyampaikan menurut rilis BPS , Jawa Timur adalah provinsi paling aman se-Jawa. Ia menyampaikan bahwa Jawa Timur menjadi provinsi paling aman juga karena dukungan masyarakat yang cinta dan gemar bershalawat.
"Baru kemarin ada rilis dari BPS karena sychermania shalawatannya istiqomah luar biasa, untuk se-Jawa provinsi paling aman adalah Jawa Timur," Kata Gubernur Khofifah dalam sambutannya.
Berdasarkan data BPS, Jatim memiliki prosentase 0,38% yang penduduknya menjadi korban kejahatan. Selain Jatim, terdapat empat provinsi lain yang memiliki prosentase paling sedikit penduduknya menjadi korban kejahatan yaitu Bali dengan 0,20%, Sulawesi Barat 0,30%, Aceh 0,34%, dan Kalimantan Selatan dengan prosentase 0,36%. Tetapi untuk Jawa, Jawa Timur tercatat paling aman.
"Ini kalau tidak diberseiringi shalawat yang terus dan Istiqomah tidak mudah tapi provinsi Jawa Timur dengan penduduk terbesar kedua di Indonesia ternyata menurut data BPS adalah provinsi paling aman se-Jawa," ucapnya.
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menegaskan sinergi, kolaborasi dan kerja keras semua pihak juga memerlukan ikhtiar spiritual untuk menjaga kondisi tetap aman dan damai. Oleh sebab itu ia menilai konsistensi membaca shalawat dan doa menjadi faktor penting untuk mewujudkan hal tersebut.
"Kita ingin membangun kedamaian demi kedamaian, keamanan demi keamanan, harmoni demi harmoni. Semua sudah bekerja keras tetapi untuk memberseiringi itu shalawat menjadi bagian penting," tegasnya.
Di sisi lain peran aktif masyarakat juga berkontribusi besar terwujudnya lingkungan yang aman, damai dan kondusif. Oleh sebab itu ia mengatakan saling menjaga dan saling melindungi diantara sesama juga harus ditumbuhkan.
"Ternyata Jawa Timur kategori provinsi paling aman se Jawa karena semua masyarakatnya guyub rukun saling menjaga dan saling melindungi, saya rasa kerja keras semuanya plus diberseiringi dengan doa dan shalawat," imbuhnya.
Khofifah menjelaskan kondisi aman, dan damai ini juga didukung dengan kolaborasi dan sinergi serta ikhtiar dari berbagai pihak di Jatim. Seperti TNI/Polri, Pemerintah Daerah, DPRD/Parpol dan Tokoh Agama serta Tokoh Masyarakat."Mudah-mudahan terus bisa kita jaga, ya aman, ya damai, ya bahagia, ya sejahtera," tegasnya.
Sementara itu Sekjen PBNU selaku Ketua Panitia H. Saifullah Yusuf menyampaikan Jatim Bershalawat II diselenggarakan dengan tujuan untuk bershalawat dan berdoa bersama untuk mewujudkan Indonesia lebih maju lebih sukses. Ia juga menyampaikan bahwa dengan terlaksananya acara ini juga menjadi ikhtiar semoga pemilu 2024 bisa berjalan lancar, sukses dan damai.
"Terima kasih meskipun waktunya singkat tetapi bisa terlaksana lancar, matur nuwun terima kasih sudah hadir memenuhi acara ini," Kata Gus Ipul.
Sementara itu Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf menyampaikan terima kasih atas khidmat luar biasa yang telah diberikan oleh Gubernur Khofifah yang juga Ketum PP Muslimat NU kepada masyarakat Jawa Timur. Ia juga mengatakan Khofifah juga telah menjunjung dan mengharumkan nama nahdlatul ulama.
"Atas nama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, atas nama Jam'iyah nahdlatul ulama, atas nama warga Nahdlatul Ulama saya menyampaikan terima kasih kepada Ibu Khofifah Indar Parawansa atas khidmatnya yang telah dijalani sungguh-sungguh dan membawa berbagai manfaat bagi masyarakat khususnya warga Jawa Timur," katanya.
Hadir Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, Ketum MUI sekaligus Wakil Rais Aam PBNU KH. Anwar Iskandar, Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Sekdaprov Jatim Adhy Karyono, Sekjen PBNU Syaifullah Yusuf, Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf, Ketua Umum Fatayat Hj. Margaret Aliyatul Maimunah, Ketua MUI Jatim KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah dan segenap jajaran Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim. (Hpo)