BERLIN, JERMAN — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy melakukan kunjungan kerja ke Kamar Dagang dan Industri Kota Berlin, Jerman pada Selasa (10/10).
Muhadjir beserta rombongan disambut baik oleh Head of Vocational Training Abroad DIHK Tobias Bolle di salah satu pusat Training of Trainer yang didirikan oleh Paul Christiani pada tahun 1931 itu. Turut menyambut kedatangan, Area Sales Manager Africa & Central Asia Nadja Parcsami dan Area Sales Manager Sub-Sahara Africa & Central Asia Sule Akarsu.
Muhadjir mengatakan, kunjungan tersebut merupakan bagian dari upaya untuk menindaklanjuti Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi sebagaimana amanat dari Presiden Joko Widodo.
“Kita mendiskusikan kemungkinan kerja sama yang akan dilakukan dengan lembaga ini untuk mengirim lulusan-lulusan SMK yang akan mencari pengalaman kerja,” ucap Muhadjir.
Selain itu, Muhadjir juga menyampaikan kerja sama yang akan dibangun tidak hanya untuk menyediakan tempat bagi para lulusan vokasi untuk mencari pengalaman kerja, melainkan juga disediakan untuk para pekerja yang akan bekerja secara permanen di Jerman.
Dalam kesempatan diskusi tersebut, Tobias Bolle menjelaskan bahwa terdapat tiga kunci utama dari keberhasilan program revitalisasi vokasi di Jerman, yakni partisipasi wajib dunia kerja dan industri dalam membangun vokasi, pelaksanaan pelatihan vokasi di industri (tempat kerja) secara langsung sebesar 60-70 persen, serta dukungan kebijakan penuh dari pemerintah.
Tobias Bolle juga mengatakan bahwa terdapat lebih dari 300.000 kesempatan Ausbildung dalam 400 jenis pekerjaan. Terbuka luas peluang bagi pekerja dari Indonesia yang memiliki sertifikat keterampilan serta pengalaman kerja lebih dari tiga tahun, asalkan memiliki penguasaan bahasa Jerman minimal pada level B1.
Melihat peluang tersebut, Muhadjir berharap kepada pihak LPDP agar dapat membantu pendanaan kursus Bahasa Jerman bagi para calon peserta yang akan mengikuti Ausbildung di Jerman. Persiapan itu perlu didorong dengan melakukan koordinasi dengan Goethe Institute dan pihak perguruan tinggi penyelenggara program bahasa Jerman.
Sebagaimana diketahui, kerja sama serupa telah dilakukan oleh IHK Trier bersama KADIN Jawa Tengah dalam persiapan pengiriman peserta Ausbildung ke Jerman. Muhadjir mendorong kerja sama seperti itu untuk terus ditingkatkan mengingat terdapat 79 IHK di Jerman yang memiliki potensi kerja sama yang besar.(hpo)