PROBOLINGGO - Pada peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Rachmadeta Antariksa mengungkapkan fakta mengejutkan. Deta mengatakan, pihaknya telah melakukan pengujian kadar mikro plastik pada air laut di Kelurahan Mayangan dan Sukabumi bekerjasama dengan ECOTON (Ecological Observation and Wetlands Conservation). Hasilnya, uji mikro plastik pada air laut di Kelurahan Mayangan menunjukkan tingkat pencemaran mikro plastik yang tinggi yaitu 7,1 serpihan per mili meter air dan 9,3 serpihan per mili meter air laut di kelurahan Sukabumi.
“Perlu diketahui air laut adalah bahan baku pembuatan garam, sehingga hal ini mendukung data yang kami dapatkan bahwa 36 dan 39 merek garam telah tercemar mikro plastik. Marilah dari sekarang kita jaga dan peduli dengan lingkungan demi masa depan yang lebih baik untuk generasi penerus,”ungkapnya.
Karena itu, Pemkot Probolinggo membuat kesepakatan dengan sejumlah peritel modern untuk menghentikan pemberian kresek plastik ke konsumennya. “Selain itu kami juga mengadakan dialog interaktif di Radio Suara Kota Probolinggo, penilaian kinerja gerakan masyarakat mitra peduli lingkungan dan gratis masuk TWSL dengan menukar botol plastik sebagai tiket masuk mulai tanggal 19 Juni 2023. Itu bagian dari edukasi,” jelasnya.
Ya, Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2023 yang bertemakan solusi untuk polusi plastik.Deta-sapaan akrabnya, juga berharap kegiatan ini menginisiasi para pelaku usaha lain untuk menghentikan pemberian kantong plastik maupun kemasan plastik. Dimulai dari 7 pusat perbelanjaan modern yang ada di Kota Probolinggo. Serta membiasakan masyarakat agar mulai belajar membawa kantong kemasan sendiri yang dipakai untuk berbelanja.
“Dengan keterlibatan wali kota beserta jajaran, dan pusat perbelanjaan modern, harapannya mampu mendorong kegiatan pagi ini menjadi pencanangan penghentian penggunaan kantong plastik di Kota Probolinggo,”harapnya.
Ditemui usai acara, Pembina Papesa (Paguyuban Peduli Sampah), Budi Krisyanto memaknai setiap peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dari tahun ke tahun sebagai sebuah wahana dan media untuk sosialisasi. Dengan tema solusi untuk polusi plastik, ia berharap kegiatan HLH mampu mengedukasi masyarakat agar lebih waspada dan peduli terhadap bahaya mikro plastik. Berbagai kajian dan survey kondisi polusi plastik di Kota Probolinggo semakin membahayakan baik di sungai dan perairan laut. Sehingga menjadi satu kesempatan yang sangat berharga agar masyarakat lebih paham, peduli dan sadar bahwa di lingkungan masing-masing perlu ada upaya untuk lebih memperhatikan bahaya sampah plastik.
Penandatanganan deklarasi ini, lanjutnya, juga menjadi bagian atau upaya untuk menjaga kualitas lingkungan hidup agar tidak tercemar dengan plastik. Pihaknya berterima kasih kepada Wali Kota Probolinggo yang telah memiliki komitmen untuk mengedukasi warganya agar lebih peduli dan sadar terhadap bahaya plastik.
“Tentunya didukung dengan kesadaran dari beberapa pengusaha swalayan akan mempercepat edukasi ini. Oleh karenanya perlu dijaga komitmen ini. Peran dari seluruh masyarakat dan semua elemen dibutuhkan. Ayo semangat uInintuk mengurangi pemakaian kantong plastik dan mencemari lingkungan hidup dengan plastik. Karena betapa sulitnya penetralisasi pemusnahan terhadap plastik.”pungkasnya.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan penyerahan hadiah pemenang lomba penilaian kinerja gerakan masyarakat mitra peduli lingkungan, yaitu juara 1 diraih oleh Papesa, juara 2 oleh Kader Penggerak Lingkungan Bayuangga, juara 3 oleh Forum Masyarakat Sadar Peduli Sungai, juara harapan 1 oleh Komunitas Keanekaragaman Hayati, dan juara harapan 2 oleh Perkumpulan Penarik Gerobak Sampah ceria.( suh)