Surabaya – Josiah Michael Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya menilai, kebebasan bekerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surabaya, jangan sampai disalahgunakan.
Bahkan Josiah mengatakan ASN yang melakukan pekerjaan dirumah, jangan sampai jalan-jalan dan nongkrong di mall atau pasar
“Artinya, keluhan masyarakat terbanyak dalam pelayanan yang diberikan ASN, jika mereka melakukan kerja dimana saja bisa jadi bagus, bisa jadi tidak,” kata Josiah kepada media di Surabaya, Selasa (02/04/2023).
Menurut Josiah, memang ada banyak keuntungan dengan tidak bekerja dikantor, mulai dari mengurangi kemacetan, mengurangi konsumsi bahan bakar, mengurangi beban kantor pada APBD dan lain-laiu.
“Mereka perlu diberikan batasan yang jelas, jangan sampai malah kita menemukan ASN berkeliaran di pusat perbelanjaan ketika jam kerja,” ujar Josiah anggota Komisi A DPRD Surabaya.
Josiah menjelaskan, selalu dikantor bukan jaminan kinerja ASN baik, bahkan saya tahu ada banyak laporan di jam kerja mereka malah menonton drakor, pulang berlomba-lomba lebih malam supaya terlihat bekerja lembur padahal tidak ngapa-ngapain.
Masih Josiah, kalau mau dibuat bekerja tidak di kantor harus berbasis aplikasi dan dalam aplikasi tersebut juga akan memantau lokasi para ASN bekerja, durasi pemanfaatan aplikasi secara aktif, sehingga bisa di rekapitulasi sebagai kinerja dan tentu saja hasil atau output kerjanya.
“Saya kira tidak semua ASN bisa melakukan pekerjaan tidak dari kantor, nah tentu yang perlu dipikirkan lagi adalah dampaknya ke ASN lain yang masih harus bekerja melayani di kantor. Jangan sampai timbul iri-irian, ini tidak baik,” ungkapnya.
Josiah kembali mengatakan, boleh saja dilakukan, akan tetapi harus diingat, bagaimana pemantauannya dan apa punishment. Sekali lagi bukan masalah lokasi kerjanya, tapi output dari kerjanya itu yang terpenting.
“ Walikota kita kan masih muda, banyak ide-ide kreatif dan terobosan out of the box. Semoga bisa terlaksana dengan baik. Dan tentu harus ada banyak evaluasi,” tandasnya. (Adv/ Ham)