Surabaya-Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menggelar agenda rutin tahunan, yakni Festival Rujak Uleg dalam rangka menyemarakkan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-730 di Jalan Kembang Jepun pada 6 Mei 2023 mendatang.
Berbeda dari tahun sebelumnya, di tahun 2023, Festival Rujak Uleg untuk pertama kalinya resmi menjadi bagian dalam Karisma Event Nusantara (KEN) atau yang dikenal sebagai kalender event nasional milik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
Hal ini tentunya menjadi salah satu upaya Pemkot Surabaya dalam melestarikan warisan budaya tak benda yang telah menetapkan Rujak Uleg menjadi makanan khas Kota Pahlawan. Serta, mempromosikan kegiatan seni budaya di tingkat nasional hingga internasional.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Farah Andita Ramdhani mengatakan bahwa Festival Rujak Uleg resmi menjadi bagian dari 110 event terpilih Kemenparekraf RI selama satu tahun penuh.
“Banyak indikator yang dibuat Kemenparekraf yang akhirnya lolos dan satu-satunya dari Surabaya. Awalnya kita mengajukan di level Pemerintah Provinsi Jatim, jadi ada tim kurator dari provinsi, kemudian lolos dan masuk ke level nasional. Jadi bukan hanya penyelenggaraan event secara rundown dan layout, tetapi kita menjabarkan mulai dari persiapan peserta hingga menejemen risiko,” kata Farah sapaan lekatnya, Kamis (4/5/2023).
Ia menjelaskan bahwa dalam setiap tahapannya, Kemenparekraf RI ingin mengetahui proses persiapan hingga pelaksanaan acara kegiatan. Mulai dari jalur evakuasi, kesiapsiagaan tim medis, hingga posisi keberadaan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP).
“Karena kita menyelenggarakan festival kuliner, mereka juga menaruh perhatian pada kesehatan mengenai kebersihan cingur. Sebab, dulu ada isu mengenai PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), maka kita jelaskan bahwa kita bekerjasama dengan Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya yang memastikan kebersihan cingur dan tidak terjangkit kuman penyakit,” jelasnya.
Selain itu, gelaran Festival Rujak Uleg juga turut menggandeng 65 pelaku UMKM yang ada di Kya-Kya Surabaya. Mereka nantinya disediakan spot khusus di sisi barat dan timur Jalan Kembang Jepun. Bahkan, pemkot juga menyediakan 4 tenan khusus untuk produk oleh-oleh berupa kaos, gantungan kunci, dan sebagainya.
“Jadi pengunjung juga bisa membeli merchandise untuk dibawa pulang. Tak hanya itu saja, untuk menarik wisatawan yang lainnya, pemkot turut menggandeng 20 lebih hotel di Surabaya untuk bundling paket menginap plus akses menyaksikan Festival Rujak Uleg di dekat area VIP,” ujarnya.
Tak hanya itu saja, Farah mengaku bahwa pemkot juga menyediakan fasilitas berupa shuttle bus bagi hotel yang tidak memungkinkan membawa shuttle bus menuju ke gelaran Festival Rujak Uleg. “Hotel yang berkolaborasi dengan pemkot ada di tengah kota, seperti di kawasan Jalan Tunjungan hingga lokasi acara. Dengan event ini maka akan berimbas secara peningkatan ekonomi pada okupansi hotel di Surabaya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Heri Purwadi menyampaikan bahwa gelaran Festival Rujak Uleg tahun 2023 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kali ini, dalam pelaksanaannya, pemkot akan menggunakan tiga cobek raksasa. Cobek utama berdiameter 2,5 meter dan dua cobek lainnya berdiameter 2 meter.
“Tentunya karena dihadiri oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi beserta tamu kehormatan lainnya, diantaranya dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Staf Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan 6 kepala daerah yang ada di Gerbang Kertasusila,” kata Heri.
Lebih lanjut, total peserta yang mengikuti gelaran Festival Rujak Uleg sebanyak 432 peserta yang terdiri dari 108 grup. Para peserta tidak hanya berasal dari jajaran OPD Pemkot Surabaya, melainkan dari hotel, komunitas daerah, Konsulat Jenderal RI, Dharma Wanita, dan PKK Surabaya.
“Gate akan dibuka pada sisi barat dan timur, acara nguleg bersama dimulai jam 19.00 WIB dengan para tamu yang hadir. Namun, kami juga menggelar pra event sejak sore dengan menyuguhkan tampilan seni, serta meningkatkan perekonomian melalui UMKM Kya-Kya termasuk penjualan merchandise,” ujarnya,” ujarnya.
Sedangkan pada proses penilaian lomba dalam rangkaian Festival Rujak Uleg, pemkot memberikan dua kategori penilaian yang berdasarkan pada kreativitas menghias meja, yel-yel, kostum, hingga kreasi pembuatan rujak uleg. “Sehingga lebih kreatif dalam mengemas rujak. Kemudian bagi peserta asing bisa menggunakan pakaian khas dari negara asalnya atau busana nasional mereka,” pungkasnya. (Ham)