Surabaya-Setelah melalui proses seleksi, akhirnya Direktur Keuangan PDAM Surya Sembada Surabaya dan Direktur Operasional dan Keuangan PDTS KBS resmi terisi. Mereka pun sudah diberikan Surat Keputusan (SK) dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Bahkan, mereka juga sudah menandatangani pakta integritas di ruang kerja Wali Kota Surabaya, Balai Kota Surabaya, Kamis (30/3/2023).
Seusai penyerahan SK itu, Wali Kota Eri menyampaikan bahwa sebenarnya sudah sekitar dua minggu yang lalu Direktur Keuangan PDAM Surya Sembada dan Direktur Operasional dan Keuangan PDTS KBS ini ditentukan. Namun, penyerahan SK nya baru diberikan hari ini. “Jadi, saya berharap dengan pengisian direksi ini, maka kinerja BUMD KBS dan PDAM ini jauh lebih baik karena sudah lengkap semuanya,” kata Wali Kota Eri.
Ia juga menegaskan bahwa tadi sebelum prosesi penyerahan SK, sudah disampaikan bahwa BUMD di Surabaya itu harus dibangun dengan dasar kekeluargaan, sehingga dalam satu keluarga itu boleh ada persilangan pendapat dalam ruangan. Namun, ketika sudah keluar dari ruangan, maka kebijakan yang dikeluarkan hanya satu.
“Tidak boleh diantara para direktur ini berbeda-beda kebijakannya ketika di luar ruangan. Semuanya harus sama. Jadi, apapun harus dilakukan secara bersama-sama,” tegasnya.
Selain itu, Wali Kota Eri juga meminta para direktur, direksi dan dewan pengawas tidak menghindar ketika ada masalah. Sebaliknya, Wali Kota Eri meminta mereka untuk mendatangi dan menyelesaikan masalah tersebut seperti dirinya yang menggelar sambat warga dalam menyelesaikan sebuah masalah di Kota Surabaya.
“Makanya saya juga berharap, di lingkungan BUMD Surabaya wajib hukumnya ketika ada keluhan atau masalah harus didatangi dan diselesaikan. Saya yakin Dirut PDAM dan KBS saat ini sudah melakukan itu, sehingga keguyuban dan kerukunan itu bisa terjaga serta output dan outcomenya bisa berjalan maksimal karena semuanya dilakukan secara bersama-sama,” katanya.
Wali Kota Eri juga meminta secara khusus kepada Direktur Keuangan PDAM Surya Sembada dan Direktur Operasional dan Keuangan PDTS KBS yang baru menerima SK itu untuk selalu berinovasi. Ia mencontohkan pembayaran PDAM misalnya dikembangkan dengan sistem uang elektronik dan sebagainya. “Tentu harus selalu berinovasi,” mintanya.
Meski begitu, ia mengakui bahwa dirinya tidak terlalu memikirkan profit dari BUMD Surabaya. Namun, ia meminta BUMD Surabaya itu tidak boleh ada yang rugi, dan warga Surabaya harus terpenuhi kebutuhannya. “Makanya kemarin kenapa tarif PDAM ada yang naik, itu bukan untuk mencari profit, tapi untuk mengurangi jangan sampai ada yang rugi. Masyarakat harus merasakan layanan yang terbaik,” pungkasnya. (Ham)