SURABAYA - Alokasi dana desa untuk Jatim tahun ini mencapai Rp 7,9 triliun. Hingga saat ini, total dana yang sudah tersalurkan mencapai Rp 2,134 triliun atau 26,78 persen.
Jumlah alokasi dana desa untuk Jatim itu menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur Budi Sarwoto, naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 7,7 triliun.
"Sampai 6 Maret 2023, yang sudah salur Rp 2,134 triliun untuk 5.814 desa, 1.910 desa sisanya akan segera disalurkam," katanya saat rakor pengentasan kemiskinan di Surabaya, Selasa (7/3/2023).
Realisasi penyaluran tersebut adalah yang tercepat dibanding provinsi lain berdasarkan data Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Tingginya realisasi penyaluran dana desa diklaim sebagai penyebab menurunnya angka kemiskinan di pedesaan pada periode Maret 2023 jika dibanding pada posisi sebelum Pandemi Covid-19.
"Angka kemiskinan desa kita lebih baik daripada sebelum Pandemi. Artinya, usaha kita menurunkan kemiskinan desa sudah luar biasa," kata Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak dalam kesempatan yang sama.
Angka kemiskinan desa per September 2022 di angka 13,90 persen, turun dibanding pada saat sebelum pandemi di 2019 dengan presentasi 14,16 persen.
Angka kemiskinan desa ini jauh lebih baik dibanding angka kemiskinan di perkotaan. Sebab, data BPS menunjukkan angka kemiskinan kota meningkat dari 6,77 persen per September 2019 menjadi 7,78 persen per September 2022.
"Kalau kemiskinan kota naik tapi kemiskinan daesa turun. Artinya, kita harus optimis desa bisa menjadi tulang punggung pemulihan ekonomi Jatim," kata mantan Bupati Trenggalek itu. (hpo)