Surabaya-Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berfokus pada pengembangan potensi dan minat anak. Salah satunya melalui penerapan Paud Holistik Integratif (HI) untuk pemenuhan kebutuhan esensial. Mulai dari pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan dan kesejahteraan anak, serta pemenuhan hak dan perlindungan anak.
Karenanya, pemkot menggelar “Roadshow Bunda Paud Kota Surabaya Menyapa Dalam Rangka Sosialisasi dan Implementasi PAUD HI” di TK Cikal, Jalan Raya Lontar, Kecamatan Sambikerep Kota Surabaya, Jumat (17/2/2023).
Penerapan Paud HI ini tidak hanya terintegrasi dengan 2 Perangkat Daerah (PD) saja. Akan tetapi, pemkot mengintegrasikan pendidikan PAUD dengan 16 PD. Sebab, upaya pengembangan anak usia dini harus saling terkait secara utuh, terpadu, simultan, dan sistematis dan terintegrasi.
Bunda Paud Kota Surabaya, Rini Indriyani mengatakan, pihaknya mempunyai kepedulian yang besar terhadap pengembangan anak usia dini.
“Tentunya agar mereka memiliki kesiapan mental dan spiritual untuk memasuki pendidikan di tingkat lanjut, serta menjadikan mereka sebagai anak-anak yang luar biasa dan menjadi pemimpin di masa mendatang,” kata Rini Indriyani.
Rini menjelaskan bahwa dengan melakukan implementasi Paud HI, Pemkot Surabaya berkomitmen membentuk karakter pada anak usia dini. Karena, anak-anak tersebut dipersiapkan menjadi anak-anak yang tangguh dan mandiri.
“Pembelajaran tersebut semakin dipertebal dengan berbagai program yang telah dibuat oleh PD. Contoh pembelajaran yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), anak-anak mengerti bagaimana usaha petani untuk menanam padi hingga menjadi beras, yang kemudian menjadi nasi untuk dikonsumsi,” jelasnya.
Oleh sebab itu, peran orang tua juga sangat diperlukan. Apalagi, Pemkot Surabaya telah melakukan berbagai upaya dalam penguatan karakter dan kemandirian siswa. Maka, para orang tua bisa mengikuti program “Bina Keluarga Balita” untuk menciptakan keluarga sehat yang digagas oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, serta Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya.
“Karena anak-anak menjadi tanggung jawab bersama, bahwa orang tualah yang memiliki waktu lebih banyak dengan anak-anak. Sebab, karakter anak tidak akan jauh dengan orang tuanya, maka orang tua harus ikut andil dalam memberikan contoh atau perilaku sehari-hari,” pungkasnya. (Ham)