Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah menyiapkan konsep Eco Wisata Taman Hutan Raya (Tahura) Pakal Kota Pahlawan. Sebab, pemkot sedang membuat mewujudkan wisata murah bagi warga Kota Pahlawan. Bahkan, Eco Wisata Tahura Pakal dinilai akan siap memikat pengunjung, baik dari dalam maupun dari luar kota.
“Konsepnya Eco Wisata, saya berharap di Surabaya ada tempat wisata murah yang bisa dinikmati oleh orang Surabaya. Saya ingin buktikan bahwa Surabaya sudah berubah, tidak hanya kota industri dan jasa saja. Tetapi kita sudah buktikan, seperti dengan adanya Tunjungan Romansa, Kya-Kya Reborn, bahkan nanti ada di kawasan Romokalisari,” ungkap Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Jumat (2/9/2022).
Karenanya, Pemkot Surabaya hendak melakukan perbaikan infrastruktur untuk mempermudah para pengunjung mengakses kawasan wisata tersebut. Apalagi, di wilayah Kota Surabaya bagian barat terdapat banyak potensi wisata yang mampu mendongkrak perekonomian warga sekitar. Mulai dari Tahura Pakal, Sememi, dan Balas Klumprik.
“Tetapi akses seperti di Tahura Pakal tidak ada, harus melewati perkampungan terlebih dahulu. Akses masuk dan parkir belum sesuai, kalau tempat wisata tidak memiliki elemen itu, tidak mungkin lokasi wisata tersebut bisa dikunjungi,” kata dia.
Oleh sebab itu, untuk kawasan wisata Tahura Pakal, pihaknya akan melakukan perbaikan akses jalan. Yakni, ada dua jalur untuk akses masuk ke lokasi tersebut. Melalui Jalan Pondok Benowo Indah dan Jalan Babat Jerawat.
“Setelah kita cek, dari arah Jalan Pondok Benowo Indah menuju Tahura Pakal itu hampir 80 persen adalah fasum (fasilitas umum) dari Pondok Benowo Indah, sehingga kita sudah tidak perlu membebaskan lagi. Kita manfaatkan menjadi jalan, kita bangun jalan untuk menuju Tahura Pakal,” terang dia.
Sedangkan untuk anggaran yang digunakan untuk pembuatan jalan tersebut, ia menjelaskan bahwa ketika telah menjadi fasum. Artinya telah menjadi milik Pemkot Surabaya, dengan melakukan pengerjaan jalan paving seperti di Jalan Pondok Benowo Indah sampai tembus ke Jalan Babat Jerawat.
“Kita minta untuk dimasukkan dalam anggaran perubahan PAK kita, sehingga kita bisa melakukan pengerjaan di tahun ini, setelah itu di tahun depan kita sudah bisa membuka Tahura Pakal,” jelas dia.
Meski demikian, di kawasan wisata Tahura Pakal, Sememi, dan Balas Klumprik, Wali Kota Eri Cahyadi berharap potensi wisata yang ada bisa mendongkrak perekonomian warga. Seperti, mengembangkan konsep Eco Wisata untuk tiga kawasan tersebut.
“Kita tidak akan membangun sepetak-sepetak. Seperti di Sememi, akhirnya tidak bergerak. Padahal, masyarakat disini membutuhkan sesuatu yang bergerak. Sehingga ekonominya juga bisa bisa berjalan,” ujar dia.
Melalui Eco Wisata tersebut, ia mencontohkan untuk Tahura Pakal dengan luas 12 hektar, bisa dimanfaatkan dengan menyediakan wahana ATV dan wahana permainan lainnya, hingga menjadi tempat perkemahan.
“Kita akan menata, Insya Allah di tahun 2023 itu sudah bisa jalan semuanya, tapi kita sekarang membangun aksesnya. Kita juga akan melibatkan pihak ketiga atau investor untuk membuat tempat, tapi jangan sampai menjadi tempat yang mahal,” pungkasnya. (Ham)