Surabaya-Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya memperingati World Cleanup Day (WCD) 2022 dengan melakukan kerja bakti atau membersihkan sampah yang ada di kawasan Pantai Kenjeran, Sabtu (24/9/2022). Kegiatan yang rutin digelar setiap tahun ini, juga ikut diperingati oleh 191 negara di dunia.
Di Indonesia, aksi bersih-bersih serentak ini telah digelar sejak 10 - 25 September 2022. Sedangkan di Kota Surabaya, pada puncak perayaan WCD 2022 kali ini digelar dengan melakukan pembersihan sampah di kawasan Pantai Kenjeran. Sebelumnya, rangkaian kegiatan WCD telah dilakukan dengan menggelar edukasi lingkungan secara daring.
Kepala DLH Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan bahwa kegiatan WCD di Kota Surabaya merupakan kesempatan untuk membersihkan Pantai Kenjeran dengan melibatkan 1.000 peserta. Para peserta tersebut dibagi pada empat zona di kawasan wisata Pantai Kenjeran.
“Di Surabaya, puncak kegiatan ini melibatkan banyak pihak. Ada perwakilan Sekolah Adiwiyata, perwakilan Kampung Iklim, perwakilan Kampung Zero Waste, pelajar, mahasiswa, dan LSM lingkungan. Karena kita ingin menyadarkan banyak pihak, bahwa sampah adalah tanggung jawab bersama,” kata Hebi sapaan akrabnya.
Hebi mengaku, alasan menggelar kegiatan bersih-bersih lingkungan di Pantai Kenjeran karena kawasan tersebut merupakan salah satu alternatif destinasi wisata di Kota Surabaya. Selain itu, DLH Kota Surabaya berupaya untuk mengurangi sampah plastik agar tidak mencemari lingkungan laut, salah satunya agar tidak termakan oleh hewan maupun biota laut.
“Kami sangat serius dengan persoalan sampah, khususnya sampah plastik yang bisa mencemari laut. Sehingga ikan di laut banyak yang sudah terkontaminasi bahaya mikroplastik yang juga berbahaya untuk kesehatan manusia,” ungkapnya.
Dari hasil kegiatan tersebut, DLH Kota Surabaya telah mengangkut 1.564,37 Kg sampah. Oleh sebab itu, Hebi menjelaskan bahwa kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab semua masyarakat di Kota Surabaya. Maka, masyarakat harus terbiasa untuk tidak membuang sampah sembarangan.
“Kami melakukan pemilahan untuk dilakukan 3R, yakni reuse, reduce, dan recycle. Sampah plastik yang masih layak digunakan akan kami lakukan daur ulang. Untuk sampah yang lainnya yang tidak bisa di daur ulang akan langsung diangkut ke TPA Benowo,” jelasnya
Lebih lanjut, Hebi menghimbau masyarakat untuk tetap menerapkan pembatasan kantong plastik melalui Peraturan Wali Kota (Perwali) tersebut Nomor 16 tahun 2022 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik di Kota Surabaya. “Pembatasan kantong plastik harus dilaksanakan. Serta, penduduk di Surabaya juga harus membiasakan membuang sampah pada tempatnya, karena masih ada sampah yang langsung terbuang ke laut,” ujarnya.
Ditemui di lokasi yang sama, siswi SMP Negeri 26 Kota Surabaya, Aulia Izza Nailur Rohim mengatakan, melalui kegiatan tersebut diharapkan seluruh masyarakat memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan. “Kebersihan di Surabaya adalah tanggung jawab kita. Karena kalau Surabaya bersih, berarti kita juga ikut menjadi bagian menjaga kota kita tercinta,” pungkasnya. (Ham)