Surabaya- Momentum lebaran menjadi momen yang ditunggu-tunggu bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Berbicara tentang lebaran, memang tidak lepas dari tradisi bermaaf-maafan, mudik, dan pakaian baru. Yang tak kalah pentingnya, momen lebaran menjadi acara makan-makan bersama keluarga besar. Bahkan, pada saat lebaran itu ada menu ciri khas yang harus selalu ada di setiap tahunnya.
Hal itu juga yang dirasakan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada saat momen lebaran ini. Bagi dia, menu yang harus selalu ada pada saat momen lebaran ini adalah opor ayam.
“Sebenarnya kuliner yang paling enak ya opor ayam. Top markotop itu. Dicampur sambal goreng hati, cocok itu. Ini menu yang harus selalu ada pada saat lebaran dan ini menjadi ciri khasnya Idul Fitri, ditambah ketupatnya,” kata Wali Kota Eri seusai melaksanakan Salat Idul Fitri di Taman Surya Balai Kota Surabaya, Senin (2/5/2022).
Dengan adanya opor ayam dan ketupatnya ini, ia berharap bisa mengingatkan kepada semuanya bahwa Idul Fitri ini adalah momen untuk saling memaafkan antara satu dengan yang lainnya, dihilangkan rasa dendam, rasa iri dan dengki.
“Jadi, insyaallah kita akan menjadi manusia yang fitrah kembali, yang kosong dan kita mulai hidup baru untuk masyarakat Kota Surabaya, untuk kota kita tercinta ini, agar Kota Surabaya menjadi kota yang baldatun wa rabbun ghafur,” katanya.
Meski begitu, Wali Kota Eri memastikan bahwa pada saat lebaran kali ini tidak menggelar open house. Sebab, sudah dilarang oleh pemerintah pusat karena masih pandemi Covid-19. Makanya, demi memberikan contoh bagi warga Kota Surabaya, pada lebaran tahun ini dia memastikan tidak menggelar open house untuk warga Kota Surabaya.
“Gak ada open house, karena tidak diperbolehkan. Pemerintah harus memberikan contoh, sehingga kita juga tidak menggelar open house,” kata dia.
Karenanya, ia menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh warga Kota Surabaya, baik atas nama pribadi, keluarga dan mewakili jajaran Pemkot Surabaya. “Semoga kita selalu menjadi keluarga besar warga Kota Surabaya. Bukan sebagai wali kota dengan warganya, tapi sebagai keluarga besar Kota Surabaya sampai hari akhir,” tegasnya.
Selain memastikan tidak menggelar open house, Wali Kota Eri juga memastikan tidak akan mudik keluar Kota Surabaya. Sebab, keluarga besarnya asli Surabaya, sehingga dia mengaku hanya akan berputar di Surabaya.
“Saya tidak mudik karena saya asli kawatan Surabaya. Jadi, kami ya berputarnya di Surabaya saja. Sekaligus ini untuk menjaga Kota Surabaya,” pungkasnya. (Ham)