Surabaya- Puluhan Kader Surabaya Hebat dari sejumlah wilayah kecamatan mengikuti study tour ke Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Benowo, Sabtu (19/3/2022). Kegiatan yang baru pertama kali diadakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) ini bertujuan untuk menambah pengetahuan kader mengenai proses pengolahan sampah menjadi energi listrik.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, bahwa study tour ke PLTSa Benowo bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan Kader Surabaya Hebat dalam mengolah sampah. Sehingga diharapkan partisipasi atau kepedulian warga terhadap sampah tersebut semakin meningkat.
"Dengan melihat langsung proses pengolahan sampah, maka diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan kepedulian para kader dalam upaya mengurangi sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sehingga hal tersebut dipandang perlu oleh kita," kata Hebi panggilan lekatnya, Sabtu (19/3/2022).
Kegiatan study tour ini, kata Hebi, telah memasuki sesi atau pekan keempat sejak pertama kali diadakan pada 26 Februari 2022. Sedangkan untuk pesertanya, secara bergantian diikuti oleh perwakilan Kader dan Ketua RW dari 31 kecamatan Surabaya. "Jadi kegiatan study tour ini baru pertama kali kami adakan di tahun 2022 ini. Dan pekan keempat ini merupakan yang terakhir," ujar dia.
Di PLTSa Benowo, para kader diajak melihat langsung proses pengolahan sampah baik di area Landfill Gas (FLG) Power Plant maupun Gasification Power Plant. Namun, tak sekadar melihat proses pengolahan sampah menjadi energi listrik. Para kader juga diberikan penjelasan oleh petugas DLH dan pemandu dari PT Sumber Organik (PT SO) atau pihak rekanan pemkot, pengelola PLTSa Benowo.
Para Kader Surabaya Hebat mendapat penjelasan mulai dari awal proses menurunkan sampah dari dump truk ke area dumping dan menuju waste storage pit. Kemudian, sampah itu dimasukkan ke dalam gasifier atau alat pembakaran. Dan selanjutnya, sampah dibakar hingga menghasilkan flue gas.
Hasil dari flue gas atau panas itu kemudian dimasukkan ke alat bernama secondary combustion chamber yang berfungsi meningkatkan suhu pembakaran. Kemudian, proses selanjutnya ada di boiler yang berfungsi mengubah air menjadi uap. Setelah itu, tahapan terakhir berada di steam turbine generator yang berfungsi untuk mengubah uap menjadi energi listrik.
Hebi berharap, melalui kegiatan study tour ini, partisipasi Kader Surabaya Hebat dalam upaya mengurangi sampah rumah tangga dapat lebih meningkat. Sebab, kata dia, Pemkot Surabaya tentu tidak bisa mengurangi sampah sendiri tanpa keterlibatan dari masyarakatnya.
"Karena itu kami berharap para Kader dapat membantu pemkot mengurangi sampah yang masuk ke TPA. Sehingga beban di TPA itu bisa berkurang, karena lahan kita juga terbatas," jelas dia.
Srini adalah satu di antara Kader Surabaya Hebat asal RW II Kelurahan Kandangan, Kecamatan Benowo, yang mengikuti study tour tersebut. Dia mengaku terkejut ketika baru pertama kali melihat langsung proses pengolahan sampah di PLTSa Benowo.
"Kegiatan ini sangat bermanfaat sekali. Karena yang dipikirkan orang-orang di TPA Benowo hanya sampah yang menggunung. Namun ternyata di sini banyak alat-alat yang memproses sampah menjadi gas dan listrik," kata Srini.
Dia menyatakan, selama ini juga concern mendukung pemkot dalam upaya mengurangi sampah rumah tangga yang menuju ke TPA. Salah satunya melalui kegiatan lomba zero waste hingga pembuatan lubang resapan biopori dan komposter di wilayah perkampungan.
"Terutama juga melalui bank sampah. Di Kelurahan Kandangan, bank sampahnya itu banyak yang sudah terorganisir. Dan itu hasilnya juga sangat bermanfaat untuk membantu perekonomian warga," tutur dia.
Hasil dari study tour ini pun bakal dijadikan Srini sebagai landasan untuk kemudian disosialisasikan kepada warga di wilayahnya. Pada intinya, kata dia, sampah itu memiliki beragam manfaat apabila bisa dikelola dengan baik.
"Jadi sampah itu sebenarnya bermanfaat kalau kita tahu tekniknya. Kalau kita biarkan, kan bakal terus menggunung. Ini juga untuk masa depan anak cucu kita, maka kita harus pikirkan dari situ," pungkas dia. (Ham)