Surabaya – Musim penghujan yang sering terjadi di Tahun 2022, mengakibatkan wilayah Karangan Wiyung dilanda banjir pasalnya, tanggul yang dibangun oleh PT Inti Land mengalami jebol akibat hujan deras yang tinggi.
Komisi C DPRD Kota Surabaya mendesak kepada pengembang Perumahan mewah Graha Family yaitu, PT Inti Land agar secepatnya membangun dengan menambah ketinggian tanggul perumahan, guna mencegah banjir di permukiman warga sekitar Graha Family.
Ketua Komisi C DPRD Surabaya Baktiono mengatakan, atas laporan warga Karangan Wiyung yang wilayahnya sering terjadi banjir saat hujan deras karena tanggul Graha Family jebol, maka kami mendesak PT Inti Land agar memenuhi tuntutan warga Karangan.
“Hasil hearing tadi kami mendesak PT Inti Land untuk segera penuhi tuntutan warga, agar warga Karangan Wiyung tidak lagi kerap banjir,” kata Baktiono, Kamis (10/03/22).
Menurut dia, tembok atau tanggul yang selama ini dibangun Inti Land saat ini jebol akibat debit air, sehingga warga non perumahan menjadi korban, banyak perabot rumah warga rusak akibat banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Graha Family.
Masih Baktiono, untuk itu warga Karangan Wiyung menuntut kepada Inti Land, agar segera membangun dengan menambah tanggul setinggi 130 cm, dimana diatas tanggulnya dikasih site pile, seperti tanggul-tanggul pada umumnya.
Baktiono menjelaskan, kerugian secara materiil ini juga harus dipenuhi oleh PT Inti Land, karena kerusakan barang milik warga akibat jebolnya tanggul yang dibangun PT Inti Land yang ada di Graha Family.
“Setiap rumah warga kerusakannya berbeda-beda, maka kami menyarankan kepada PT Inti Land agar win-win solution, jenis bantuannya bukan dalam bentuk uang tapi berupa barang. Seperti kasur, furniture, sehingga tuntutan warga bisa hidup tenang, terlebih menjelang bulan suci ramadhan,” ungkap Baktiono.
Dalam hearing tersebut, pihak Inti Land yang diwakili oleh pengacaranya atau legalnya, bahwa pihaknya bersedia meninggikan tanggul Graha Family sampai akhir Maret ini. Tapi untuk kerugian materiil, itu harus diselesaikan kurun waktu satu bulan sejak hari ini yaitu tanggal 10 Maret 2022.
“Ada tiga RT yang terdampak banjir, jumlah warganya nanti secara teknis akan dihitung dan diawasi oleh Camat setempat,” jelasnya.(Adv/ Ham)