Pengasuh IKAPEN Dr (Cand) Moch.Syaifudin .MBA (tengah) memberikan pencerahan kepada para pensiunan di Lingkup pelabuhan. |
Surabaya – Ikatan Pensiunan (IKAPEN) pegawai ex PT Pelabuhan
Indonesia III Tanjung Perak bermodalkan semangat ingin membangun mental
spritual para pensiunan dalam menjalani hari tua, melaunching "PESAN
PELABUHAN" atau Pasantren Pensiunan Pelabuhan ,sebagai wadah khususnya
bagi para purna yang ada di lingkungan pelabuhan Tanjung Perak Surabaya
untuk nyantri bareng yang digelar secara sederhana di gedung PMK
Pelabuhan Indonesia (Persero) lantai 2, Rabu(11/01/22).
Dalam
kegiatan launching yang bertepatan dalam kegiatan rutinan yang disebut
dengan istilah ‘RABUAN’ tersebut, turut dihadiri pula Ketua IKAPEN
Pelabuhan Indonesia Regional III, H. Suratno, Ketua IKAPEN Tanjung
Perak, H. Kardi Suwito dan H.Muslimin serta para inisiator PESAN
PELABUHAN) diantaranya, Ustadz DR (Cand) Moh.Syafiudin,MBA ,Gus Masrud,
Gus Doni, Gus Afri dan Gus Aser A.Zaini yang ditandai dengan pemotongan
tumpeng sebagai wujud rasa syukur kepada Alloh SWT.
PESAN
PELABUHAN yang memiliki program NGALANSIA itu memiliki tujuan utama
mengurus sisi rohani para pensiunan Pelabuhan, hal itu diungkapkan salah
satu inisiator sekaligus pengasuh, DR (Cand) Moh.Syafiudin,MBA yang
mengatakan, ide ngaji rutin ini berawal dari diskusi dengan
senior-seniornya yang telah purna tugas di perusahaan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) dan para inisiator, sehingga tercetus PESAN PELABUHAN
dengan program NGALANSIA.
“Selain mempererat
tali persaudaraan antar pensiunan Pelabuhan, tentu hal ini juga untuk
menambah keilmuan terlebih bisa mengambil hikmah-hikmah dari kajian
kitab Al-Hikam nantinya,” tuturnya.
Ikatan
pensiunan ex pegawai Pelabuhan Indonesia menginisiasi untuk bisa
kumpulnya para purna tugas yang tidak hanya mantan insan pelindo, akan
tetapi berharap semua lansia yang ada di lingkungan pelabuhan Tanjung
Perak bisa satu wadah sebagai santri PESAN PELABUHAN.
“NGALANSIA
itu artinya, Ngaji Lanjut Usia, karena kebanyakan para pensiunan
Pelabuhan rata-rata kan para lansia, dengan adanya NGALANSIA tak hanya
sekedar berkumpul silaturahmi yang membentuk ikatan keluarga setiap
bulan, namun juga bisa menuntut ilmu dan berbagai ilmu kepada keluarga
maupun kerabat,” imbuh pria lulusan MBA dari Australia tersebut.
Pria
yang sedang menyelesaikan program Doktoral di Universitas Airlangga ini
berharap para ‘santri’ di Pesantren Pensiunan Pelabuhan bisa lebih lagi
memahami arti hidup yang sebenarnya, karena salah satu tekanan hidup
yang dapat menjadikan stress seseorang adalah ketika seseorang tidak
dapat menemukan makna dalam setiap peristiwa kehidupan.
“Oleh
karena itu PESAN PELABUHAN yang memiliki program NGALANSIA ini hadir
bisa memberikan jawaban kepada kita semua, khususnya Pensiunan
Pelabuhan” ungkap Ustadz Syafi.
Menurut
Syafiudin, program NGALANSIA ini mampu membawa para pensiunan Pelabuhan
terus mengingat sang pencipta dan bersyukur kepadaNya, sehingga pada
perjalanan menuju TUHAN menemukan kebahagiaan, baik di dunia maupun di
akhirat kelak. Tujuan NGALANSIA di era modern ini berkaitan dengan makna
hidup. Pertanyaannya apakah seseorang yang telah lanjut usia(Lansia)
mampu menemukan makna hidup?. Masalahnya kehidupan di era modern banyak
tantangan dan permasalahan yang dihadapi setiap orang.
“Oleh
karena itu salah satu cara seseorang menemukan makna hidup dengan
menggunakan keyakinan-keyakinan spiritual dan agama. Spiritual yang
dimiliki seseorang akan menghasilkan ibadah, amal shaleh, dan akhlak
yang mulia” paparnya usai kegiatan launching PESAN PELABUHAN. (fr)