BATULICIN – Rapat Koordinasi Pasca Bencana Banjir Satui 2021 digelar. , Selasa (07/12/2021) di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu. Kalak BPBD Tanbu Eryanto Rais, saat membuka acara tersebut mengatakan.
Maksud
diadakannya Rakor tersebut adalah untuk menindaklanjuti hasil tinjauan
tim ke lapangan pasca bencana banjir di Desa Sungai Danau dan Desa Sinar
Bulan Kecamatan Satui.“Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu melalui
Dinas Perkimtan akan merencanakan relokasi bagi masyarakat yang
terdampak banjir, ujarnya.
Dalam gambaran bencana paparnya,
tingginya curah hujan yang turun selama tiga hari berturut-turut sejak
pertengahan Mei 2021 adalah pemicu dari bencana banjir di beberapa Desa
di Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan.
"Hujan
tersebut melanda dari wilayah hulu ke Daerah Aliran Sungai (DAS) di
Satui hingga ke wilayah hilir DAS yang berada di Muara Pantai. Daerah
Aliran Sungai dan rawa sebagai daerah limpasan air menjadi overload dan
meluap."terangnya.
lanjutnya,Luapan air tersebut menggenangi daerah pemukiman dan persawahan. Tingginya genangan bervariasi dari 2 m hingga 3 m. Desa
Sungai Danau dan Desa Sinar Bulan merupakan wilayah terparah
dibandingkan 4 Desa lainnya yaitu Desa Satui Barat, Jombang, Satui Timur
dan Sejahtera Mulia.
perlu diketahui ucapnya, telah terjadi
pengungsian warga meskipun sebagian mengungsi ke kerabat yang tempatnya
lebih aman dan bukan ke tempat pengungsian yang disiapkan Pemerintah
Daerah. Sambungnya, dalam penanganan darurat banjir, BPBD
Kabupaten Tanah Bumbu mendirikan posko bencana, tempat pengungsian,
dapur umum, tenaga medis dan bantuan logistik.
Kemudian,
perkiraan kerusakan dan kerugian bencana yang terjadi pada tanggal 14
Mei 2021 di 6 Desa di Kecamatan Satui menimbulkan kerusakan dan kerugian
di beberapa sektor dan sub sektor diantaranya, sektor pemukiman, sektor
infrastruktur, sektor ekonomi produktif dan sektor sosial.
"Berdasarkan
perkiraan penilaian kerusakan dan kerugian akibat bencana banjir
adalah, sektor pemukiman mencapai 59,85% dimana 88,39% merupakan aset
masyarakat dan 11,61% merupakan aset Pemerintah, sektor infrastruktur
senilai 9,37% aset Pemerintah, sektor ekonomi mencapai 20,97% aset
masyarakat dan sektor sosial senilai 9,81% dimana 62,58% aset milik
Pemerintah dan sisanya 37,41% merupakan aset masyarakat.,"tandasnya.
Dia
berharap, perkiraan kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi,
perencanaan dan penanggulangan yang perlu ditindaklanjuti berdasarkan
hasil penilaian kerusakan dan kerugian serta analisis dampak banjir di
Kecamatan Satui adalah RTRW perlu ditinjau dengan menggunakan pendekatan
pengurangan resiko bencana.
"Juga penyempurnaan rencana induk
pengendalian banjir. Penyusunan dokumen kontinjensi banjir Kec. Satui.
Penyusunan renaksi pemulihan pasca bencana/proposal bantuan pendanaan
dan kajian terhadap pemukiman warga yang berada di bantaran sungai,"
tutupnya. (faris)