Surabaya- Agar APBD 2022 bisa disahkan tepat waktu, DPRD Kota Surabaya bersama Pemkot terus menggodok Rancangan APBD. Salah satunya adalah anggaran di Dinas Kesehatan (Dinkes) yang akan menyerap anggaran paling besar pada 2022 nanti.
Menurut data sementara Komisi D DPRD Surabaya, Dinkes Surabaya mendapat alokasi anggaran mencapai Rp1,3 triliun. Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah mengatakan, ada tiga sektor utama yang menyerap anggaran sangat besar di Dinkes Surabaya. Yakni untuk Jamkesmas (jaminan kesehatan masyarakat), pembangunan rumah sakit di Gunung Anyar dan honorarium sejumlah kader kesehatan.
Masih Khusnul Khotimah, rinciannya adalah, anggaran untuk jamkesmas mencapai Rp389,742 miliar. Lalu untuk pembangunan rumah sakit di Gunung Anyar sebesar Rp157,813 miliar. Sedangkan untuk honorarium kader kesehatan yang jumlahnya mencapai 26.540 orang, masing-masing mendapat honor Rp400 ribu.
“Masalah pembahasan anggaran Dinkes Surabaya ini kami sangat berhati-hati. Selain jumlahnya mencapai triliunan, pos anggarannya juga langsung menyentuh masyarakat. Kami tidak ingin setengah-setengah dalam membahasnya,” kata Khusnul Khotimah, Kamis (4/11/2021).
Ia menjelaskan, Untuk honor kader kesehatan adalah bentuk perhatian dan apresiasi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kepada pejuang terdepan dalam menciptakan Surabaya sehat. Sebab merekalah yang melaksanakan program preventif promotif kesehatan bisa berjalan baik di masyarakat.
Dia menambahkan, untuk kader-kader kesehatan binaan Dinkes Surabaya seperti, kader posyandu balita, bumantik, kader lansia, kader jiwa, kader paliativ, kader kelurahan siaga, kader bindu, kader TB dan kader kampung ASI.
“Mereka sebelumnya hanya mendapat honor Rp30 ribu per bulan. Mulai 2022, akan naik menjadi Rp400 ribu per bulan. Kenaikan ini sangat drastis. Semoga bermanfaat untuk para kader dan menjadi penyemangat agar mereka bisa lebih memberikan pelayanan masyarakat dengan baik,” ungkapnya. ( Adv/ Ham)