Surabaya- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis Asesmen situasi Covid-19 per tanggal 14 September 2021, Kota Surabaya
telah ditetapkan berstatus level 1. Penetapan ini berdasarkan hasil penilaian
dari enam indikator yang masing-masingnya telah memadai.
Wali Kota
Surabaya, Eri Cahyadi mengaku bersyukur lantaran Kota Pahlawan telah berstatus
level 1. Menurutnya, dari enam indikator penilaian asesmen Covid-19 Kemenkes,
Kota Surabaya telah memadai.
"Alhamdulillah
dari hasil asesmen Kementerian Kesehatan, Surabaya hari ini masuk ke level 1.
Dari enam indikator itu, kita semuanya sudah memadai," ujar Wali Kota Eri di Balai Kota Surabaya," Kamis
(16/9/2021).
Enam indikator
penilaian itu, terbagi menjadi Transmisi Komunitas dan Kapasitas Respon. Untuk
Transmisi Komunitas, kasus konfirmasi per 100.000 penduduk di Surabaya saat ini
8,81 (tingkat 1). Lalu, Rawat Inap Rumah Sakit per 100.000 penduduk saat ini
3,43 persen (tingkat 1). Kemudian, angka kematian per 100.000 penduduk, berada
di angka 0,65 (tingkat 1).
Sedangkan
Kapasitas Respon, terdiri dari testing - % Positive Rate per Minggu di Surabaya
di angka 0,41 (memadai). Selanjutnya, tracing – rasio kontak erat/kasus
konfirmasi per Minggu sekarang di angka 20,71 (memadai). Kemudian untuk
treatment - Bed Occupancy Rate (BOR) per Minggu sekarang di angka 14,54
(memadai).
Oleh sebab itu,
Wali Kota Eri menyampaikan terima kasih kepada masyarakat, stakeholder maupun
seluruh elemen di Kota Surabaya. Sebab, berkat gotong-royong dan kerja keras
bersama Kota Surabaya bisa berada di level 1 sesuai asesmen situasi Covid-19
Kemenkes.
"Alhamdulillah
matur nuwun (terima kasih) semua warga Surabaya. Ini berkat perjuangan
njenengan (anda) semua, termasuk stakeholder. Saya haturkan (ucapkan) banyak
terima kasih, ayo kita jaga level 1 ini sehingga Surabaya bisa terus berkembang,"
ungkapnya.
Meski telah
berstatus level 1 berdasarkan asesmen situasi Covid-19 Kemenkes, namun dalam
Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No 42 Tahun 2021, Kota Surabaya
masih berada di level 3. Alasannya, karena Surabaya memiliki keterkaitan dengan
wilayah aglomerasi (Surabaya, Gresik, Sidoarjo). "Insya Allah aturan
Kemendagri yang baru itu juga ditambah terkait capaian vaksinasi," kata
Wali Kota Eri.
Ia menjelaskan,
dalam aturan Inmendagri yang baru itu, total capaian vaksinasi dosis 1 dan
vaksinasi dosis 1 lanjut usia (lansia), juga menjadi salah satu indikator
penilaian level. Untuk penurunan level kabupaten/kota dari level 2 menjadi
level 1, capaian total vaksinasi dosis 1 minimal 70 persen dan capaian
vaksinasi dosis 1 lansia di atas 60 tahun minimal sebesar 60 persen.
"Vaksinasi
dosis 1 di Kota Surabaya telah mencapai 101,32 persen, sedangkan vaksinasi
dosis 2 mencapai 64,67 persen. Kemudian, untuk dosis 1 lansia mencapai 90,10
persen dan dosis 2 mencapai 78,76 persen," ungkap dia.
Meski secara
aturan Inmendagri capaian vaksinasi di Kota Surabaya telah memenuhi, namun
status level yang dirilis Inmendagri, Surabaya masih berada di level 3. Ini
dikarenakan wilayah aglomerasi juga menjadi indikator penilaian. Artinya,
capaian vaksinasi di wilayah Surabaya Raya (Surabaya, Gresik dan Sidoarjo) juga
menjadi indikator penurunan level.
Oleh sebab itu,
Wali Kota Eri menyatakan, telah berkoordinasi dengan Bupati Gresik dan Sidoarjo
untuk membantu percepatan pelaksanaan vaksinasi. Bagi dia, wilayah Surabaya
Raya ini saling keterkaitan dan tidak bisa dipisahkan.
"Kami juga
koordinasi dengan Gresik dan Sidoarjo, karena kita aglomerasi. Sehingga kita
akan bantu ke sana nakesnya (tenaga kesehatan) dengan vaksin yang mungkin akan
ditambahkan oleh Kemenkes. Saya yakin, tidak lama (capaian vaksin) aglomerasi
ini. Karena Surabaya bergantung pada Gresik, Sidoarjo dan sebaliknya,"
ungkap dia.
Meski demikian,
mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini kembali
mengajak masyarakat maupun seluruh elemen agar berjuang bersama mewujudkan zona
hijau. Ia berharap, dalam waktu singkat, Surabaya bisa segera berada di zona
hijau, sehingga kehidupan maupun roda perekonomian dapat kembali normal.
"Terima
kasih warga Surabaya. Kita terus berjuang bersama agar bisa zona hijau, harus
kita wujudkan dalam waktu tidak lama. Agar ekonomi Surabaya bangkit dan semua
normal kembali. Sehingga kebahagiaan warga Surabaya terwujud dan tidak lagi terhambat
Covid-19," pungkasnya. (Ham)