Surabaya- ini menjadi hari yang berbeda bagi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Pasalnya, sejak pagi dia keliling Surabaya dengan menggunakan sepeda motor Verpas kesayangannya. Ia berangkat dari Balai Kota Surabaya menuju Bozem Medokan Sawah Timur, Kecamatan Gunung Anyar, Kota Surabaya, Rabu (8/9/2021).
Usai dari Bozem, ia langsung menuju SMPN 62 di Jalan Gunung Anyar Jaya, Kecamatan Gunung Anyar, Kota Surabaya, untuk meninjau langsung pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Di sekolah tersebut, ia menyapa para siswa yang sudah masuk sekolah dengan protokol kesehatan yang ketat. Kebetulan, saat itu proses belajar mengajar sedang berlangsung, sehingga Wali Kota Eri langsung masuk kelas untuk menyapa guru dan siswa.
“Bagaimana kabarnya adik-adik? Enak mana sekolah di rumah dengan masuk langsung di sekolah?” tanya Wali Kota Eri kepada para pelajar itu. Mereka pun serentak menjawab enak sekolah tatap muka.
Saat itu, Wali Kota Eri pun meminta mereka untuk selalu memakai masker. Bahkan, ia meminta untuk selalu mengingatkan saudara-saudaranya dan juga orang tuanya untuk selalu memakai masker di mana pun berada. “Ini penting supaya Surabaya cepat terbebas dari Covid-19,” ujarnya.
Setelah menyapa siswa yang PTM, Wali Kota Eri juga sempat menyapa siswa yang mengikuti pembelajaran via daring. Kepada siswa yang mengikuti pembelajaran dari rumah, ia juga meminta mereka untuk selalu menjaga kesehatan dengan terus menjaga protokol kesehatan, terutama memakai masker.
“Sehat selalu ya, tolong sama-sama dijaga kesehatannya. Jadi, yang jaga Surabaya adalah adik-adik juga, makanya harus taat dan patuh pada guru dan orang tua. Sukses selalu dan semangat terus ya,” kata Wali Kota Eri.
Usai meninjau PTM, Wali Kota Eri langsung beranjak pulang melewati Jalan Ir Soekarno atau Merr. Dalam perjalanan pulang itu, ia terlihat pelan-pelan sembari mengawasi kondisi Kota Surabaya, khususnya di Jalan Merr itu.
Tak lama setelah melewati Jalan Merr, tiba-tiba ia menepi dan turun dari sepedanya. Kemudian, ia menemui seorang perempuan yang ternyata tukang tambal ban dan penjual bensis eceran. Dengan tanpa melepas helm dan kacamatanya, ia menanyakan nama, tempat tinggal dan penghasilan perempuan tukang tambal ban itu.
Ternyata, perempuan tukang tambal itu bernama Winarni, warga Surabaya yang tinggal di kos-kosan. Ia rela bekerja menjadi tukang tambal ban demi membiayai anaknya yang sedang sekolah di SMA Untaq. Padahal, penghasilannya dari tukang tambal ban dan jualan bensis eceran tak menentu setiap harinya. Makanya, Wali Kota Eri pun berusaha membantu ibu itu.
“Saya tadi kaget ketika lewat di sini Bu. Kok ada perempuan yang jadi tambal ban. Luar biasa njenengan ini. Ibu mau gak kalau saya latih jahit sepatu dan tas? Supaya penghasilannya lebih banyak dari pada ini. Tidak tega saya bu melihat perempuan seperti ini (jadi tukang tambal ban),” katanya kepada Warni, si perempuan tukang tambal ban itu.
Oleh karena itu, Wali Kota Eri memastikan akan mendata Ibu Warni dan akan memberikan pelatihan kepadanya. Demi meyakinkan Ibu Warni, ia pun membuka helmnya. Sontak, ibu Warni kaget dan baru tahu bahwa lawan bicaranya itu adalah Wali Kota Surabaya. “Ibu ngerti saya? Saya Wali Kota Surabaya Bu...,” kata Wali Kota Eri sambil membuka helmnya.
Saat itu, Wali Kota Eri pun meminta ibu itu untuk sabar dalam menjalani hidup ini. Sebab, ia mengaku akan berusaha memberikan pelatihan untuk meningkatkan penghasilannya. Pada kesempatan itu pula, ia juga meminta ajudannya untuk memberikan bantuan kepada Ibu Warni. Setelah Wali Kota Eri menaiki sepeda motornya, ajudannya itu memberikan bantuan uang kepada Ibu Warni.
Setelah melanjutkan perjalanan pulang, lagi-lagi Wali Kota Eri berhenti dan turun dari sepeda motornya. Ternyata, ia melihat ada seorang ibu bersama dua anaknya yang masih kecil duduk-duduk di trotoar pinggir jalan. Setelah menyapa ibu tersebut, Wali Kota Eri juga meminta ajudannya untuk memberikan bantuan kepada ibu tersebut. Kemudian, ia pun melanjutkan perjalanannya. Dalam perjalanan pulang itu, ia juga berkali-kali menyapa warga ketika berhenti di traffick light. Ia nampak akrab dengan warganya itu.
Sementara itu, Ibu Warni mengaku tidak pernah menyangka akan didatangi oleh Wali Kota Eri. Ia juga menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya karena akan dibantu pekerjaan dan sudah diberi bantuan uang. “Terimakasih banyak Pak Eri. Semoga Pak Eri sehat selalu. Senang sekali kalau mau dibantu oleh beliau. Ini tadi juga saya dibantu uang, sekali lagi terimakasih banyak,” pungkasnya. (Ham)