BATULICIN - Posyandu Widuri Desa Ringkit, Kecamatan Kuranji mewakili
Kabupaten Tanah Bumbu pada lomba Posyandu Tingkat Provinsi Kalimantan
Selatan Tahun 2021. Penilaian lomba dilakukan secara virtual oleh
Tim Penilai Lomba Posyandu Tingkat Prov. Kalsel, Sabtu (11/9/2021) di
Ruang Rapat Bersujud 1 Kantor Bupati Tanah Bumbu.
Pada saat
penilaian, Ketua Kader Posyandu Widuri, Ibu Tulus Marjiati memaparkan 11
(sebelas) Inovasi Posyandu Widuri dalam mendukung kegiatan pemerintah
yang dinilai berhasil dalam peningkatan kesehatan masyarakat.
Inovasi tersebut yaitu :
1.
GARPU BALI, yakni Gerakan Antar Jemput Bayi Balita menggunakan mobil
operasional desa. Sehingga bisa dipastikan tidak ada bayi dan balita
yang tidak hadir ke Posyandu dengan alasan jarak yang jauh atau tidak
adanya transportasi.
2. TIKAR (Timbangan Karakter).
3. Acupressure yakni pijat bayi balita oleh Kader yang sudah terlatih.
4.
NASEHAT (Istana Anak Sehat), yakni kegiatan pencegahan dan penanganan
masalah Stunting, dengan sasaran remaja yang akan menikah, Ibu hamil
KEK, Ibu hamil resiko tinggi, bayi dan balita yang memiliki status gizi
bermasalah dan lansia.
Selain kegiatan posyandu yang ditujukan untuk bayi dan balita, inovasi posyandu untuk masyarakat umum dan lansia yaitu :
1. Pastra Mastri yakni Pantau ke Rumah Masyarakat Hypertensi.
2. Pojok Sakti yakni Pojok Skrining TB Paru.
3. SIDAK yakni Sisir Dahak.
4. Masdiah yakni Minum Obat Sampai Sembuh Dapat Hadiah.
5. GARPU LABU yakni Gerakan Jemput Lansia dan Posbindu.
6. GARDA SEMU yakni Gerakan Desa Senam dan Minum Jamu.
7. JOROK yakni Pojok Merokok pada fasilitas umum dan rumah-rumah pribadi.
Menurut
Tulus Marjiati, keberhasilan berbagai inovasi yang dilakukan di
Posyandu Widuri Desa Ringkit tidak terlepas dari peran serta dan
dukungan berbagai pihak. Kerjasama semua Kader, bimbingan dari
Tenaga Kesehatan, Puskesmas, TP PKK Desa dan TP PKK Kecamatan, dan
tentunya pihak Pemerintah Kecamatan Kuranji dan Kabupaten Tanah Bumbu.
Sementara
itu, Camat Kuranji Muhamad Amin menambahkan sebagai bentuk dukungan
pihak kecamatan terhadap pembinaan keberlangsungan Posyandu di Desa,
maka pihak kecamatan selaku penerima delegasi verifikasi dan asistensi
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APDesa) dari Kabupaten selalu
melakukan pendampingan sejak proses awal penyusunan Rencana Kerja
Pemerintah Desa (RKPDesa) agar dalam penentuan kebijakan dan
keuangannya, pemerintah desa tidak hanya terfokus pada pembangunan fisik
infrstruktur saja tetapi dapat berimbang dengan kegiatan pemberdayaan
sebagai amanat Pemerintah Pusat dan Daerah.
Untuk di Desa Ringkit
sendiri telah terbangun berbagai sarana dan fasilitas Kesehatan yang
bersumber dari Dana Desa, diantaranya Gedung Posyandu, peralatan
penunjang Poskesdes, serta lainnya. Selain itu, sarana-sarana pemeriksaan kesehatan masyarakat juga rutin dianggarkan setiap tahun melalui APBDesa.
Demikian
pula halnya dengan anggaran pemberian makanan tambahan (PMT) bagi
Balita, Lansia dan Ibu Hamil serta pemberian insentif bagi para kader
posyandu merupakan bagian wajib yang harus dianggarkan oleh pemerintah
desa, Terlebih pada masa pandemi Covid-19 ini, porsi anggaran belanja
desa untuk bidang kesehatan masyarakat lebih ditingkatkan.
"Untuk
tahun anggaran 2021 ini, lebih dari Rp.150 juta anggaran desa digunakan
untuk bidang kesehatan. Jumlah itu belum termasuk pembangunan sarana
fisiknya, ” jelas M. Amin, Camat Kuranji.
Terkait keberhasilan
Posyandu dalam pembangunan kesehatan masyarakat, sebut Camat, tidak
datang dengan sendirinya tanpa didukung kader-kader kreatif, inovatif,
dan partisipasi aktif masyarakat.
Karena itulah Posyandu Widuri Desa Ringkit mewakili Posyandu lain di Kabupaten Tanah Bumbu dalam lomba tingkat Provinsi Kalsel.
"Kita
berharap, hasil kerja keras PKK, Kader Posyandu dan seluruh yang
terlibat dalam mendukung penilaian ini akan mendapatkan hasil yang
menggembirakan,” tutup Muhammad Amin, SP.
Hadir pada penilaian
lomba posyandu yakni Ketua TP PKK Tanbu, SKPD terkait, Camat Kuranji,
Ketua TP PKK Kecamatan Kuranji, Sekretaris Desa Ringkit serta perwakilan
utusan desa. (faris)