BATULICIN - Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu menyambut kunjungan kerja
DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Propinsi Kalimantan Timur. Kunjungan
tersebut merupakan kerja Pansus Raperda Rencana Pembangunan Industri
Kawasan (RPIK) Kukar. Serta Pansus Perda Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten (RTRWK) Kukar.
Kunjungan disambut Sekretaris DPRD
Muhlis, SH, beserta jajaran SKPD lingkup Pemkab Tanbu . diruang rapat
paripurna DPRD Tanah Bumbu,Kamis (24/06/2021).
Ketua Pansus
Raperda RPIK Kukar Johansyah menyampaikan. Tujuan kunker Pansus ini
ingin belajar bagaimana Tanah Bumbu menata kawasan yang direncanakan
oleh Bupati Tanah Bumbu dalam rangkaian industri kawasan.
Menurutnya saat ini Tanah Bumbu menjadi bagian penyangga dari rencana Ibu Kota Negara yang ada di Kaltim. "Oleh
sebab itu kita harus berbenah bagaimana kita menetapkan berbagai
industri kawasan. Tujuannya tiada lain bagaimana pendapatan di Kukar
ini ada peningkatan,"paparnya.
Selain Pansus RPIK. Pansus RTRWK Kukar yang di sebut Ahmad Yani selaku rombongan Pansus. Bahwa, selain
kunjungan pansus tersebut kunjungan ini sekaligus silaturrahmi serta
ingin mengkaji problematika RTWK yang ada di Tanah Bumbu.
Tentu
pihaknya akan membandingkan RTRWK yang ada ditempatnya. Ternyata
pelaksanaan konsistensi nya di Daerah Tanah Bumbu dianggap sangat luar
biasa. "Tentu kami harus banyak belajar kerena di tempat kami
masih banyak belajar tentang hal tersebut sehingga Kukar sendiri lebih
mudah menata berbagai sektor yang saat ini menjadi pocus kami,"ujar
Akhmad Yani.
Sambungnya,kenapa di Tanah Bumbu ini menjadi sebuah
focus, kerena ini berkaitan dengan peningkatan pendapatan negara dalam
hal pengelolaan tambang. Ternyata disini ungkapnya, walaupun
lahannya banyak tambang tetapi sektor perkebunan dan sektor pertanian
itu menjadi andalan sehingga sektor pertanian itulah yang merupakan
bagian yang tentu harus dilestarikan dan kompersi lebih banyak lagi,
supaya lahan pertanian di Kutai Kartanegara minimal mirp pengelolaan nya
di Tanah Bumbu.
Terkiat persoalan jaringan sempat dia
sebutkan, dimana hal ini berkaitan dengan tugas Diskominfo. Tentu
pihaknya inginkan minimal pembangunan tower diperbanyak supaya sinyal
dan keberadaan Telekomunikasi lebih lancar lagi.
"Kendala
ditempat kami banyak memiliki pelosok yang belum ada jaringan atau
daerah blanksport sehingga ini menjadi kendala. Kerena menjadi kebutuhan
dasar terkait Telekomunikasi itu sehingga kami kedepankan seperti apa
mengantisipasi nya di daerah Kukar. Justru di Tanah Bumbu sendiri akan
kami pelajari bagaimana konsep untuk mencari jalan keluarnya,"tutupnya.
Dalam
kunker itu sesi tanya jawab pun berjalan. Sebagaimana yang disampaikan
Kepala Diskominfo Tanbu Ardiansyah. S.Sos terkait jaringan itu adalah
hal yang sama persoalannya. Namun lanjutnya jumlah menara yang
berjumlah 153, sedangkan persoalan minimnya menara di daerah Blanksport
menjadi permasalahan bagi dunia pendidikan sekarang yang mengharuskan
belajar secara daring akibat pandemi ini.
"Terkait persolan ini.
Kami sering mengajukan permohonan kepada pendor agar supaya
membangunkan menara Telekomunikasi yang susah sinyal. Alhamdulillah ada
yang trealisasi dan ada yang tidak terealisasi alasannya kerena ini
adalah bisnis dengan mempertimbangkan jumlah penduduk. Kalau dibangunkan
di daerah tersebut harus ada hal yang menguntungkan. "jelas Ardiansyah.
"Kami
juga minta bantuan yang dengan proposal tujuan Bhakti Kominfo sejak
tahun 2017 .Alhamdulillah proposal itu ada titik terang dan di tahun
2021 ini Insyaallah akan di bangun 9 menara di daerah blanksport.
Seperti daerah perbatasan lintas kabupaten. Insyaallah pada bulan Juli ini sudah mulai dilakukan pemasangan."pungkasnya. (faris)