SURABAYA - Seorang warga Pesapen Buntu
berinisial AS dilaporkan istrinya yang bernama SW ke Polres KP3 Tanjung
Perak, Surabaya atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Laporan
dugaan KDRT tersebut tercatat dengan nomor laporan LP-B/122/IV/RES.1.6/2021/RESKRIM/POLRES PELABUHAN TANJUNG PERAK. Rencananya polisi memanggil AS untuk diperiksa terkait kasus tersebut.
"Kalau
bisa (KDRT) ini diselesaikan dengan kekeluargaan gak ada masalah. Tapi
kalau gak bisa ya silahkan diproses dengan benar," kata Kuasa Hukum AS,
Yoyok Wijaya, Senin (28/6/2021).
Yoyok
menceritakan, kekerasan terhadap SW terjadi pada saat AS bermaksud
menanyakan pada korban SW, terkait banyaknya uang dagangannya yang
hilang ketika ditangani SW. Total kerugian yang dialami AS sekitar
kurang lebih 2 milyar,
"Banyak yang hilang,
banyak ditemukan bukti-bukti transfer pembayaran dari konsumen ke
rekening pribadinya SW. Stempel toko dan surat keluar masuk barang juga
ditemukan. Diduga stempel dan surat keluar masuk barang itu dipalsukan
SW" terangnya.
Merasa curiga lanjut Yoyok Wijaya, lalu AS melarang SW ikut mencampuri urusan keuangan AS lagi. Namun
beberapa hari kemudian, ada barang dagangan yang dikeluarkan karyawan
dari gudang tempat penyimpanan. Barang dagangan itu diduga dikeluarkan
karyawan atas suruhan SW, sehingga semakin bertambahlah kerugian yang di
derita AS.
"Barang-barang itu dikeluarkan
tanpa surat-surat yang resmi. Ada dugaan si karyawan tersebut diancam
lebih dulu, kalau tidak menuruti kemauan SW akan di pecat," lanjutnya.
Yoyok
menandaskan, puncak kekesalan AS terhadap SW, ketika dia tidak menjawab
pertanyaan AS terkait soal keuangan yang kerap berkurang, hingga
hilangnya barang-barang di gudang tersebut.
"Tidak
mendapatkan jawaban yang pasti, akhirnya AS melihat ada kaleng kosong
Baygon disampingnya. Lalu untuk menghilangkan kekesalannya pada SW,
kaleng itu pun diambil dan dibantingkan kelantai. AS kesal pada SW
karena setiap ditanya tidak pernah dijawab dengan jelas. Sedangkan
bantingan kaleng kosong Baygon ke lantai tersebut jelas-jelas tidak
mengenai sedikit pun di bada maupun kakinya, SW" tandasnya.
Diketahui,
setelah kejadian itu keesokan harinya SW melakukan visum et repertum
dan melaporkan peristiwa dugaan KDRT tersebut ke Polisi. (Ban)