BATULICIN – Bupati Tanah Bumbu H.M. Zairullah Azhar diwakili Asisten
Pemerintahan dan Kesra Hj. Mariani, membuka secara resmi advokasi
terpadu Desa Aman Pangan, Pasar Aman Dari Bahan Berbahaya, dan Pangan
Jajanan Anak Usia Sekolah (PJAUS), Kamis (22/04/2021) di Mahligai
Bersujud, Kecamatan Simpang Empat, Kab. Tanah Bumbu.
Bupati H.M.
Zairullah Azhar dalam sambutanya disampaikan Asisten Pemerintahan dan
Kesra Hj. Mariani mengatakan atas nama pemerintah daerah menyambut baik
dan memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya serta akan siap mendukung
program yang akan dilaksanakan oleh BBPOM Banjarmasin.
Menurutnya,
program advokasi ini menjadi salah satu inovasi strategis dalam upaya
pelaksanaan kegiatan yang melibatkan peran aktif seluruh pihak dalam
melindungi masyarakat dari asupan bahan yang seringkali disalahgunakan
dalam pangan sehingga mengganggu dan membahayakan kesehatan.
Melalui
kegiatan advokasi ini, Bupati mengajak kepada semua pihak, utamanya
SKPD dilingkungan Pemkab Tanbu untuk saling bahu membahu dan bekerjasama
guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat demi terciptanya
masyarakat dengan generasi sehat dan cerdas dimasa mendatang.
Sementara
itu, Kepala BBPOM di Banjarmasin, Leonard Duma mengatakan kegiatan
advokasi terpadu Desa Aman Pangan, Pasar Aman Dari Bahan Berbahaya, dan
Pangan Jajanan Anak Usia Sekolah (PJAUS) yang dilaksanakan secara
terpadu di Tanah Bumbu ini merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh BBPOM
dengan harapan akan direflikasi oleh Desa dan Sekolah, serta lainnya
sehingga tujuan pemerintah sesuai Inpres Nomor 1 Tahun 2017 tentang
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) bisa terwujud.
“Melalui
Desa Aman Pangan, Pasar Aman Dari Bahan Berbahaya, dan PJAUS diharapkan
akan membentuk komunitas-komunitas yang sadar akan pangan aman sehingga
senantiasa mengkonsumsi pangan yang aman,” Ucapnya.
Dari
komunitas yang terbentuk tersebut, lanjut Leonard Duma, akan membentuk
Desa Sehat, kemudian dari Desa Sehat membentuk Kecamatan Sehat, dan
Kabupaten Sehat dan seterusnya. Sehingga upaya untuk mewujudkan
Indonesia Sehat dapat terwujud.
Pada kesempatan itu, Leonard Duma
juga mengatakan bahwa sampai saat ini masih menemukan bahan berbahaya
yang ditemukan dalam pangan. Beberapa bahan berbahaya yang kadang-kadang
ditambahkan dalam pangan yakni formalin, boraks, rhodamin B (zat
pewarna sintetis yang biasa digunakan pada industry tekstil dan kertas),
dan metanil yellow (zat warna berbentuk serbuk yang digunakan
diindustri tekstil, sabun, kosmetik, dengan tujuan memberikan warna
kuning cerah pada produknya).
Keempat bahan berbahaya tersebut
hanya bisa dijual oleh pengecer bahan berbahaya terdaftar dan hanya
boleh dibeli oleh pengguna akhir yang ditetapkan oleh instansi terkait
tentunya dalam hal ini adalah instansi teknis.
Acara Advokasi
juga dirangkai dengan penyerahan Piagam Bintang Satu Keamanan Pangan
Untuk Kantin Sekolah yang telah menerapkan prinsip dasar keamanan
pangan, penanganan, dan penyimpanan pangan, pengendalian hama, sanitasi
tempat dan peralatan.
Penghargaan dari BBPOM tersebut diserahkan
oleh Bupati Tanbu H.M. Zairullah Azhar diwakili Hj. Mariani kepada 6
(Enam) Sekolah yakni SMAN 1 Simpang Empat, SDIT Ar-Rasyid, SMPN 1
Simpang Empat, SDN 1 Harapan Maju, SDN 2 Pasar Baru, SDN 4 Tungkaran
Pangeran. Selain itu juga diserahkan alat test kit untuk
pengujian pangan kepada Lurah Tungkaran Pangeran, Kepala Desa Barokah,
Lurah Batulicin, dan Lurah Kota Pagatan.
Hadir pada acara
advokasi terpadu Desa Aman Pangan, Pasar Aman Dari Bahan Berbahaya, dan
Pangan Jajanan Anak Usia Sekolah (PJAUS), yakni Asisten Pemerintahan dan
Kesra Tanbu Hj. Mariani, Kepala BBPOM di Banjarmasin Leonard Duma,
Kepala Kantor BPOM Tanah Bumbu Rahmat Hidayat, Kepala Dinas Kesehatan
Tanbu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanbu, Kepala Bappeda
Tanbu, Camat, Lurah, Kepala Desa, Kepala Sekolah SMA, SMP, SD, dan
undangan lainnya. (Rel/faris)