Surabaya – Aktivitas Tri Rismaharini selalu menyedot perhatian warga. Seperti terlihat saat wali kota Surabaya itu melakukan kampanye di kawasan Babatan, Wiyung, Minggu (8/11/2020). Kehadiran Risma dielu-elukan warga. Risma, yang berkampanye di hari libur dan telah menyampaikan pemberitahuan ke Gubernur Jatim, disambut dengan tetabuhan musik tradisional menggunakan angklung.
”Ya luar biasa memang sambutan warga. Rupanya warga ingin wali kota yang bisa meneruskan kebaikan Bu Risma, bukan orang yang ingin menghentikan program-program baik dari Bu Risma,” ujar Eko Purwanto, Ketua Harian DPP Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman), relawan Jokowi yang ikut mendukung pencalonan Eri Cahyadi dan Armudji pada Pilkada Surabaya.
Di sepanjang jalan menuju lokasi di perkampungan, Risma disambut antusias. Warga berdiri di depan rumah masing-masing untuk menyambut wali kota perempuan pertama di Surabaya tersebut.
”Matur nuwun, matur nuwun,” kata Risma yang menyapa warga yang hadir dengan protokol kesehatan.
Tanpa diajak oleh Risma, warga dengan sendirinya malah menyuarakan aspirasinya mendukung Eri Cahyadi dan Armudji.
”Nomor satu ya Bu, nomor satu,” ujar warga merujuk pada Eri Cahyadi dan Armudji yang mendapatkan nomor urut 1 di Pilkada Surabaya.
Risma bersyukur, saat ini Surabaya sudah semakin berkembang, tidak hanya dari sisi infrastruktur kota yang kian baik dan modern, tapi juga diiringi dengan berbagai program sosial dan pendidikan serta kesehatan yang bermutu.
”Ke depan itu semua harus diteruskan, diperbaiki apa yang masih kurang, misalnya masih ada beberapa spot yang banjir. Saya tahu betul kemampuan Eri Cahyadi, sejak awal jadi ASN sampai menjadi kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya. Dia orangnya inovatif, bertanggung jawab, berani membela kepentingan orang banyak. Dia selama ini ikut merancang dan menjalankan program pemerintah kota, saya tahu betul kualitasnya,” ujar Risma.
Risma juga mengajak semua warga hidup rukun. Surabaya adalah rumah besar yang ramah bagi semua umat beragama. Seperti di kawasan Babatan, Wiyung, yang sejak lama harmonis. Di sana ada berbagai rumah ibadah, mulai masjid, gereja, hingga pura.
”Perbedaan bukan menjadi penghalang, kerukunan menjadi pemersatu. Dukunglah nomor satu,” ujar Risma.
Pada kesempatan tersebut, Risma juga meminta maaf atas masih adanya kekurangan dalam memimpin Surabaya selama sepuluh tahun terakhir.
”Saya beberapa bulan lagi selesai. Saya masih terus bekerja menyelesaikan beberapa hal yang kurang, seperti sekarang kita bekerja mengantisipasi datangnya musim hujan, semuanya untuk Bapak/Ibu warga Surabaya. Saya juga mohon dimaafkan karena pasti ada kekurangan dalam memimpin kota ini 10 tahun terakhir,” jelas Risma. ( Ham)