Tulungagung- Sampai saat ini, Menurut, Ana Septi Saripah, Sekeretaris Dinas Kesehatan ( Sekdinkes ) Kabupaten Tulungagung, imunisasi bayi dan balita, belum bisa menemukan capaian lagi, karena target sasaran sangat cukup besar.
"Dengan berkurangnya capaian pemberian imunisasi di posyandu, yang juga puskesmas punya keterbatasan sumber daya. Selain sifatnya pasif cukup menunggu kedatangan masyarakat, yang ingin imunisasi balitanya. Di karenakan pertengahan Maret lalu Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengumumkan status darurat covid - 19," ujar Ana.
Ia menjelaskan, berbeda posyandu saat sebelumnya, bisa aktif, bisa melakukan jemput bola, petugas posyandu dapat berkunjung ke rumah- rumah pasien.
"Melihat perkembangan itu Dinas Kesehatan mengambil langkah langkah percepatan, pelayanan posyandu buka bertahap, agar imunisasi bayi dan balita di ketahui secara pasti, yang mana niat awal pelayanan posyandu dibuka tahun depan," jelasnya.
Dia menambahkan, pembukaan percepatan posyandu di barengi prosedur pelayanan, wajib menggunakan protokol kesehatan. Kepada ke 32 petugas promkes, yang berada di puskesmas.
"Masing- masing akan bertanggung jawab dengan pelaksanaan posyandu, bagi warga yang membawa bayi dan balita tetap memakai masker, pyscal distancing, cuci tangan sebelum memasuki area posyandu,," tandas Ana. ( Dar / Nan)