BATULICIN - Melalui Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) RI bekerjasama dengan Pertamina akan menguatkan gagasan percepatan program Pertamina Shopping (Pertashop) untuk masyarakat pedesaan secara menyeluruh. Pertashop merupakan outlet terpadu yang melayani penjualan BBM dan barang lainnya diwilayah pedesaan yang jauh dari SPBU pada umumnya.
Dikatakan
Mendagri Tito Karnavian keberadaan outlet Pertashop ini dianggap
penting. Mengingat selama ini masyarakat pedesaan sering mengalami
kesulitan memenuhi kebutuhan BBM. Faktanya,tak jarang warga harus
menempuh jarak yang relatif jauh menuju SPBU dengan perkampungan.
"Kita
ambil contoh antara Desa dengan SPBU jaraknya 25 kilometer, berati
kalau bolak balik harus membuang BBM satu liter, dan ada waktu yang
terbuang, kalau harus beli di eceran tentu harga yang relatif mahal dari
SPBU,"kata Mendagri dalam sambutan Virtualnya pada Rakor Percepatan
Pelaksanaan Program Pertashop di Gedung Praja Kemendagri Jakarta, Rabu
(08/09/2020).
Lebih dari itu lanjut Mendagri, ini akan menjadi stimulus pembangunan desa yang mendorong pertumbuhan baru disekitar SPBU itu. "Kemudian
kawasan Pertashop ini bisa jadi tempat kumpul bahkan lebih dari itu
menjadi titik untuk pembangunan desa berikutnya. adanya SPBU ada pula
minimarket, di situ nanti ada kedai-kedai atau kopi cafe."paparnya.
Tito
Karnavian menambahkan , selain itu akan mendorong bangkitnya ekonomi
pedesaan. Hal ini muaranya berada pada Inovasi desa yang mengarah pada
pengembangan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Dampaknya pun berimbas
pada sektor perikanan dan pertanian dan paralel dengan usaha-usaha lain
yang sedang berjalan.
Melalu
percepatan program ini pihaknya berharap perlu adanya dukungan dan
kerjasama kepala Daerah baik Gubernur Walikota dan Bupati se Indonesia
untuk membantu pihak pertamina. Dimana program percepatan ini diperlukan
sinergitas dari pihak berpotensi mewujudkan program ini.
"Para
Kepala Daerah perlu membentuk tim di daerah nya, diperlukan juga
pemetaan kondisi dan penggalian data, kerena Pertamina tidak bisa
bekerja sendiri tanpa bantuan pemerintah daerah, "sebutnya.
Sementara
itu Video Confrence tersambung ke ruang Digital Live Room (DLR) kantor
Bupati, dihadiri Staf Ahli Bidang Pembangunan H. Andi Aminudin serta
Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Anwar Salujang. (maiya)