Surabaya- Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Kota Surabaya yang tergabung dalam Forum MWCNU Bersatu angkat bicara terkait adanya sekelompok orang yang mengatasnamakan Forum Kader NU yang melakukan demo menuntut pembekuan PCNU Surabaya dan memasang spanduk bertuliskan selamatkan NU Surabaya dari kader-kader busuk.
Forum MWCNU Bersatu ini datang ke kantor PWNU Jatim untuk mengantarkan surat pernyataan sikap yang ditandatangani 23 MWCNU se-Kota Surabaya, yang menegaskan bahwa tetap solid di bawah kepemimpinan KH Mas Sulaiman Nur selaku Rais Syuriah PCNU dan KH Muhibbin Zuhri sebagai Ketua Tanfidiziyah PCNU Surabaya.
"Kami datang ke sini dalam rangka bertabayun dan bersilaturahim dengan PWNU Jatim. Kami
melihat PWNU Jatim sudah membentuk tim investigasi resmi. Suratnya sudah beredar tapi sampai hari ini suratnya belum sampai kepada PCNU Surabaya, tapi suratnya sudah menyebar luas di luaran," ucap koordinator forum MWC NU Bersatu, M Unzi Fauzi di PWNU Jatim, Kamis (10/9/2020).
Pria yang juga menjabat sebagai ketua MWCNU Wonokromo Surabaya ini mengatakan, menurut informasi dibentuknya tim ingestigasi oleh PWNU Jatim itu adalah berdasarkan laporan dari 22 ketua MWCNU Kota surabaya.
"Kami hendak bertanya, ketua MWCNU yang mana. Sementara kami yang datang ke sini adalah ketua MWCNU yang resmi dan punya SK," ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa, pihaknya hanya melakukan tabayun dan silaturahim kepada PWNU Jatim untuk menyikapi situasi yang berkembang. "Demo itu bukan NU. Itu bukan akhlaknya NU. Mereka itu bukan ketua MWCNU," ucapnya.
Dia juga menyampaikan, kedatangan pihak ke PWNU Jatim ini untuk membuktikan bahwa ketua MWCNU se-Kota Surabaya masih solid dan kompak mendukung kepengurusan KH Mas Sulaiman Nur selaku Rais Syuriah PCNU dan KH Muhibbin Zuhri sebagai Ketua Tanfidiziyah PCNU Surabaya.
"Sampai hari ini kami masih solid mendukung kepemimpinan beliau, mendukung kepemimpinan beliau hingga lima tahun mendatang," terangnya.
"Siapa pun yang kemarin mengadakan gerakan kepada kantor PCNU Surabaya di jalan Bubutan itu bukan atas nama ketua MWCNU se-kota Surabaya. Mereka itu palsu," jelasnya.
Dinamika ini bermula dari beredarnya video yang menunjukkan ekspresi gembira serta tepuk tangan sejumlah pengurus NU Surabaya saat mengetahui bahwa Eri Cahyadi diumumkan sebagai calon wali kota Surabaya pada Rabu (2/9/2020) pekan lalu.
Sebelumnya, KH Mas Sulaiman Nur yang juga Rois Syuriah NU Surabaya dan KH Mas Mansur Tholhah yang juga Mustasyar NU juga menyatakan merestui dan mendoakan Eri Cahyadi.
Sekelompok orang yang mengatasnamakan Forum Kader NU kemudian memprotes video tersebut. Bahkan mereka memasang spanduk bertuliskan ”Selamatkan NU Surabaya dari kader-kader busuk”.
Sementara itu, Ketua MWCNU Lakarsantri Surabaya, Muhaimin Ali menambahkan, aksi yang memprotes video yang menjadi viral tersebut tidak mencerminkan akhlakul kharimah yang seharusnya dimiliki oleh warga NU.
”Para Ketua MWCNU marah setelah melihat adanya spanduk dengan tulisan kotor. Hal itu sangat melecehkan,” tandasnya.
Dalam NU, lanjut Muhaimin, tidak dibenarkan adanya politik praktis dengan mendukung calon tertentu dalam Pilkada. Namun jika dilakukan secara pribadi dan tidak membawa bendera organisasi, hal tersebut adalah hak setiap warga negara.
"Kalau dukung-mendukung secara pribadi, kita tidak bisa melarang, itu hak masing-masing," pungkasnya.
Dia menjelaskan, video yang beredar yang menuding PCNU Surabaya menggelar nonton bareng rekomendasi Eri Cahyadi secara daring tidaklah benar.
"Sebenarnya itu adalah acara serah terima Masjid Baitur Rozak kepada PCNU Surabaya. Setelah selesai acara, kebetulan pas jam pengumuman rekomendasi wali kota dari PDIP. Itu yang dianggap nobar. Sebetulnya tidak. Saya di lokasi sebagai tim formatur acara serah terima masjid," ucap Muhaimin. ( Ham)