Surabaya- Forum Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Kota Surabaya mengajak Bakal Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin untuk tidak mempolitisasi lembaga tersebut. Diketahui, Machfud mengundang sejumlah LPMK dalam sebuah acara, Minggu (23/8/2020), dan disebutkan bahwa LPMK mendukung purnawirawan polisi tersebut, seperti dilansir sejumlah media. Sejumlah ketua LPMK yang datang di acara Machfud Arifin pun merasa menyesal.
Ketua Forum Komunikasi LPMK se-Surabaya Moch. Unsi Fauzi mengatakan, acara yang digelar Machfud tersebut tidak boleh memakai nama LPMK. Apalagi, hanya sedikit anggota LPMK yang hadir.
"Se-Surabaya ini ada 154 jumlah anggota LPMK, sedangkan yang hadir di acara Machfud Arifin kemarin itu sangat sedikit. Itu pun lebih dari separuhnya sudah bukan anggota LPMK lagi, tapi alumni, mantan anggota LPMK yang jadi simpatisan. Banyak juga orang luar LPMK,” papar Fauzi dalam pernyataan bersama ketua LPMK lainnya, Senin (24/8).
Menurut Fauzi, kebanyakan anggota LPMK yang kebetulan datang di acara Machfud Arifin, khususnya para ketua LPMK, malah merasa menyesal.
“Jarene nggak onok dukung-dukungan. Begitu kata mereka,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, LPMK selama ini selalu bersikap netral, ibaratnya menjadi “DPR-nya” kelurahan.
“Jadi aturannya adalah boleh anggota LPMK masuk dalam wadah politik, tapi secara perseorangan, bukan LPMK secara kelembagaan. Jadi jangan ada calon wali kota yang mempolitisasi kelembagaan LPMK, itu tidak beretika,” tandasnya.
Dia mencontohkan dirinya yang sama sekali tak pernah membawa-bawa nama LPMK.
“Saya mendukung Eri Cahyadi sebagai calon wali kota, tapi saya nggak pernah sekalipun pakai nama LPMK. Tapi pribadi, bersama teman-teman LPMK yang lain, bikin Sahabat Eri (SAE). Anggota SAE pun kebanyakan ya LPMK, hampir semuanya ikut. Tapi ya itu tadi, tak ada itu yang namanya bawa-bawa lembaga LPMK. Murni pribadi,” tambahnya. ( Ham)