BATULICIN
- Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan (Pemprop Kalsel) mengundang seluruh
Pemerintah Kabupaten dan Kota se Kalimantan Selatan untuk Rapat Daring program
Swab Massal dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid 19. Rapat Daring
melalui Aplikasi Zoom tersebut dipimpin Plt. Kepala Badan Penanganan
Bencana Daerah (BPBD) Prop.Kalsel, Roy Rizali, ST, Jum at (24/07/2020). Kantor
BPBD Banjarbaru.
Prioritasnya,
Rapat bertujuan menyatukan kesamaan visi bersama antara seluruh Pemerintah
Kabupaten dan Kota di Kalsel, terutama merumuskan berbagai strategi dari
masing-masing daerah menuju rencana pelaksanaan program Swab massal yang
efektif. Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu (Sekdakab Tanbu) H. Rooswandi
Salem menanggapi berbagai stretegi yang dipaparkan pihak Pemprov Kalsel.
Dikatakannya,
sampai hari ini Tanah Bumbu memiliki peningkatan kesembuhan yang sangat
tinggi. Dari sisi penanganan, sejak awal pihaknya sudah melakukan strategi
penanganan yang komprehensif, sejak awal itu pula Tanah Bumbu
sempat memiliki angka positif yang cukup tinggi, akibat dari upaya pencarian
yang benar benar masif.
"Kita
sudah melakukan Rapid tes massal sejak awal, kemudian melakukan pemilahan
Klaster klaster yang merupakan upaya pencegahan sebelum berkembang lebih jauh
di masyarakat, maka itu dilakukan karantina terlebih dahulu. Hingga
dalam kondisi sekarang, Tanbu sudah mengalami penurunan Kurva dari angka
positif Covid,"ujarnya di ruang LDR kantor Bupati saat Vidcom berlangsung.
Dalam
hal penyiapan strategi sambungnya, kendala yang dihadapi pertama yaitu masalah
swab, namun pihaknya sudah melakukan upaya sebagai laporan kepada pihak
Propinsi dan Kabupaten lain bahwa Tanbu sudah memiliki dua unit PCR yang bisa
melakukan tes Swab.
"Pertama
kita mendapatkan bantuan dari dana CSR perusahaan yang
memberikan 1 unit PCR berikut dengan kelengkapannya. Adapun kapasitas dari
PCR perusahaan ini mampu digunakan dalam 92 sample
perhari."urainya.
"Kedua,
pihaknya turut bekerjasama dengan litbangkes yang ada di daerah ini serta
mengembangkan peralatan yang ada di litbangkes, dengan menambah peralatan
penunjang agar bisa dimanfaatkan untuk pemeriksaan Swab. ini pun sudah berjalan
dengan 46 sample perhari ,"jelasnya.
Namun
yang jadi permasalahan saat ini terang Rooswandi, dimana pasien
yang sempat dikarantina sudah banyak yang menurun, lagi pula dari pasien
yang bakal dilakukan swab berkurang dari jumlah sebelumnya.
"Sementara
ini kita sudah memiliki kapasitas untuk melakukan Swab dengan total hampir 150
sample perhari dari dua titik lokasi yang disiapkan. Artinya kami tidak akan
memanfaatkan secara maksimal terhadap dua alat ini,"imbuhnya.
Sebelumnya
pihak Pemkab Tanbu ini sudah sepakat dengan propinsi Kalsel dimana akan
menjadikan Tanbu sebagai Lab Swab yang penelitian nya bisa di
gunakan untuk membantu Kabupaten terdekat.
"Misalnya
limpahan data dari Kabupaten lain yang tidak bisa dilakukan propinsi dan
penelitian nya bisa dilakukan di Tanah Bumbu.
Namun
lanjut Sekda, permasalahannya terletak pada biaya operasional,sedangkan hasil
pembicaraan dengan pihak propinsi awalnya ditanggung Propinsi, namun
setelah hasil pembicaraan dengan BPBD Propinsi sebelumnya ternyata ini
diserahkan pada daerah
"Kalau
kami yang menyiapkan biaya operasional untuk melakukan pengecekan
terhadap sample dari Kabupaten lain tentunya menjadi pertimbangan lagi, tapi
kalau untuk masyarakat Tanah Bumbu sendiri kami akan membiayai seluruh
biaya lab untuk masyarakat kami, "tandasnya.
"Tapi
kalau untuk daerah lain kami minta ada kebijakan sharing biaya, kerena
berdasarkan perhitungan satu kali pemeriksaan Swab ini memerlukan sekitar
Rp. 1.700.000 biaya yang harus dikeluarkan."ucapnya.
Meski
demikian, Rooswandi memohon kepada pihak propinsi agar mengkoordinasikan
terkait kebijakan Sharing biaya tersebut. "Kalau memang Lab PCR yang
disiapkan ini bisa dimanfaatkan ,kita siap membackup apapun kebutuhan untuk
penunjang bagi propinsi .sementara kami sampaikan dua buah alat ini berada di
Kecamatan Angsana yang lebih dekat Satui dan satunya di pusat kota
Batulicin,"pungkasnya. Sementara itu, rapat Daring bersama BPBD Provinsi
Kalsel turut dihadiri Wakil Bupati Tanbu H. Ready Kambo, diikuti Kepala SKPD
terkait (maiya)