surabaya- Lombah fashion normal baru sebagai upaya mengkampanyekan budaya hidup bersih dan berpakaian aman dan nyaman sesuai protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19 di gelar di Kota Surabaya, Jawa Timur.
"Tujuan dari lomba ini adalah untuk mengkampanyekan fashion baru, gaya hidup baru sesuai standar protokol kesehatan dan harapannya kreatifitas para peserta ini dapat kembali menggeliatkan ide-ide para penggiat industri fashion," papar Ketua Panitia Lombah Fashion Normal Baru Esti Nalurani di Surabaya, Minggu.
Menurut dia, dengan adanya lomba ini akan melahirkan gaya-gaya fashion normal baru yang keren dan sesuai dengan protokol kesehatan.
"Dengan begini, semoga makin banyak orang yang berbaju sesuai standar dan makin bergerak pula roda ekonomi Indonesia lewat industri kreatif fashion kita," ungkap Esti yang juga merupakan anggota dari Bidang Koperasi, Wirausaha, UMKM dan Ekonomi Kreatif DPD I Partai Golkar Jawa Timur.
Ia mengatakan bahwa Partai Golkar saat ini benar-benar ingin mengakomodir kreatifitas anak-anak muda, sekaligus ingin mengangkat industri kreatif sebagai solusi ekonomi dan menjadi pelangi dalam pandemi saat ini,
"Jawa Timur ini kan kainnya berlimpah mulai tenun dan batik. Bahkan di Jember, selain punya kain batik khas Jember sendiri, juga mampu menggebrak industri kreatif dengan dibuktikan dengan membuat Jember Fashion Carnaval-nya," tandasnya.
Dia menjelaskan, lomba ini sudah dimulai pendaftaran sejak 29 Juni hingga 13 Juli 2020. Semua peserta daftar secara daring melalui laman di http://bit.ly/FashionNewNormal dan harus mengunggah poster promo di feed Instagram (IG) mereka dengan memention ig @golkarjatim beserta tag lima orang teman-teman mereka.
Cara mengumpulkan videonya pun via IG yaitu dengan cara memposting/mengunggah video kreatif berpakaian sesuai protokol kesehatan itu ke IG peserta masing-masing dan memention IG @golkarjatim beserta tag lima orang teman-temannya dan dilengkapi hashtag wajib #gokarjatim dan #lombafashionnewnormalgolkarjatim.
Masih Esti, adapun hadiah juara 1 Rp5 juta, juara 2 Rp3 juta, juara 3 Rp2 juta, juara favorit likers terbanyak Rp1 juta, juara favorite likers terbanyak ke 2 hingga ke 5 mendapatkan Rp500 ribu.
Penilaian, lanjut Esti, berdasarkan kreatifitas sesuai ketentuan syarat pakaian normal baru yakni lengan panjang, celana/rok panjang, memakai masker, memakai face shield dan sarung tangan akan sangat lebih baik. Selain itu kreatifitas dalam menampilkan fashion dalam video makimasl 1 menit.
"Fashion yang sekarang pakai face shield dan masker transparan emang sudah ada, tapi memang kurang modis dan kurang nyaman. Masih butuh sentuhan para penggiat fashion," imbuhnya.
Esti menyatakan, Adapun juri lomba meliputi Ketua PKK Jawa Timur Arumi, Wakil Bendahara DPD Partai Golkar Jawa Timur yang juga seorang model Rucita Permatasari, dersainer yang juga penggiat fashion batik asal Banyuwangi Jawa Timur Isyam Syamsi, seorang dokter kecantikan dr. Natalia Tanojo, M.Res.
"Pengumuman pemenang rencananya akan disampaikan pada 22 Juli 2020," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD Golkar Jatim Sarmuji mengatakan, sejak tiga bulan ini berbagai program sudah diluncurkan untuk menjawab kebutuhan publik mulai aksi sosial sampai lima putaran, kewirausahaan pemuda, konsultasi bisnis virtual, lomba puisi dan yang ditutup malam apresiasi untuk pejuang medis.
"Belum berhenti orang memperbincangkan malam apresiasi untuk pejuang medis, sudah disusul pengumuman lomba Fashion New Normal. Pesan yang ingin disampaikan kira-kira ayo sehat dan modis," ucapnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi kongkrit Partai Golkar Jatim untuk terus menggugah kesadaran masyarakat. Terutama anak muda agar, mematuhi cara berpakaian yang memenuhi protokol COVID-19.
"Dengan cara ini orang masih bisa beraktivitas memenuhi hajat ekonomi, tetapi dengan salah satu syarat yaitu, berpakaian dengan standar kesehatan," tambahnya.
Dia menyebutkan bahwa, kegiatan ini juga untuk memberi rangsangan kepada UMKM terutama yang bergerak di dunia busana, untuk mengembangkan pasar yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya di era new normal. Siapa tahu dunia busana kita bisa menjadi pelopor atau trend setter, bahkan menjadi kiblat fashion di era baru ini.( Ham)