Warsito,SE. Optimis Menangi Pilkada Surabaya. |
SURABAYA - Meskipun bukan dilahirkan di kota Surabaya,
tapi sudah lebih tiga dasa warsa tinggal di Surabaya menjadikan sebagai Wong Suroboyo. “Saya bisa seperti
sekarang, hidup berkecukupan mempunyai tempat tinggal yang cukup nyaman untuk
di tempati dan beberapa kendaraan roda empat sebagai alat transportasi
digunakan untuk keluarganya adalah patut disyukuri. Hidup saya ini bagaikan air
mengalir saja. Apa pun kondisinya tetap saya syukuri,” ungkap Warsito,SE.
mengawali perbincangan santai di Mall kawasan Mayjen Soengkono Surabaya, Senin,
(20/7). Cak War optimis, dirinya bakal mendapatkan rekomendasi dari DPP PDI
Perjuangan sebagai Cawawali Kota Surabaya mendampingi bakal Cawali Kota
Surabaya, yakni; Wisnu Sakti Buana dan Insya Allah dapat memenangi kontestasi
Pilkada tahun 2020.
Menurutnya, karakter ciri orang Surabaya sebenarnya
adalah orangnya terbuka (egaliter), pantang menyerah, ulet, dinamis, bisa
bekerjasama dengan siapa saja, gampang memaafkan dan relijius tentunya.
“Sebenarnya, gampang memimpin orang Surabaya ini untuk bisa maju dan berkembang
sesuai yang diharapkan. Berikan contoh kepemimpinan yang baik, pasti akan diikuti
oleh masyarakat,” ucap bapak dua orang putra kelahiran Sukoharjo, 51 tahun
lalu. “Saya pernah menjadi Sekretaris Partai Hanura Kota Surabaya, perolehan
suaranya sebelum saya menjabat hanya sekitar 12.000 suara. Ketika saya menjabat
terjadi kenaikan yang sangat signifikan perolehan suaranya, yakni- 68. 000
suara. Itu adalah hasil kerja keras semuanya bisa dicapai,” tutur suami Nunung
Nurwidya.
“Sebelumnya, saya tidak pernah berpikir akan terjun dalam
politik praktis dan masuk dalam dunia perpolitikan adalah tidak sengaja.
Kebetulan Om saya, yang pernah menjadi pimpinan BIN adalah temannya pak
Wiranto,pendiri Partai Hanura. Saya diminta untuk membantu pak Wiranto di
Partai Hanura. Namun, akhirnya saya berseberangan dengan dengan Oesman Sapta
Odang (OSO) Ketua Umum Partai Hanura dan akhirnya harus keluar dari partai
itu,” ungkap Cak War panggilan akrabnya. Saya ini orang lapangan dan banyak
mengetahui kehidupan masyarakat ekonomi kelas bawah, sehingga tahu betul
kondisi yang terjadi di masyarakat. Di Partai Hanura Jatim, Cak War pernah di
dapuk menjadi Sekretaris Partai.
Saya pernah mencalonkan diri sebagai Wali kota Mojokerto
dan mengeluarkan dana yang cukup besar, tapi tidak berhasil. Ya tidak apa-apa
dan tidak meninggalkan persoalan apa pun, termasuk masalah keuangan. Semua
terselesaikan dengan baik dan tidak meninggalkan masalah, ujarnya. Saya
mencalonkan diri di PDI Perjuangan Kota menjadi Wakil Walikota Surabaya, karena
saya merasa terpanggil untuk membantu masyarakat Kota Surabaya Cerdas sesuai
dengan visi dan misi saya ajukan di PDI Perjuangan. “Untuk masalah ekonomi saya
sudah tuntas untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan sudah saatnya untuk
membantu masyarakat yang lebih luas,” terang Cak War.
Dikatakannya,
problematika Kota Surabaya hampir sama yang dialami dengan kota-kota besar
lainnya, yakni; Kemacetan lalu lintas, banjir dan polusi udara (lingkungan
hidup). Visi yang saya tawarkan adalah mewujudkan pelayanan dan pembangunan
yang berkualitas menuju Kota Surabaya Cerdas. Sedangkan misinya adalah meningkatkan
kualitas SDM; mengurangi tingkat kemiskinan; meningkatkan kualitas dan
kuantitas infrastruktur dan pelayanan dasar masyarakat; mengembangkan usaha
kecil dan menengah untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan. Menerapkan prinsip yang
baik dan bersih serta bebas KKN; meningkatkan keamanan dan kenyamanan
lingkungan masyarakat.
Jika dia terpilih mendampingi Calon Wali kota Surabaya
yang telah mendapatkan rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan, Cak War siap
bekerjasama dan ingin menuntaskan tugas yang akan diembankannya. “Saya optimis
dan siap bersaing dengan kandidat dari partai lain yang diusung oleh multi
partai itu. Saya telah menyiapkan diri dan tidak akan berbenturan Calon Wali
kota dalam menggalang massa untuk mendulang suara yang dibutuhkan”. Kebetulan saya
mempunyai latar belakang di berbagai organisasi kemasyarakatan di antaranya;
Front Komunitas Indonesia I sebagai Sekretaris, Yayasan Jati Diri Bangsa
sebagai Ketua Harian, Ormas Perindo sebagai OKK dan sebagai Sekretaris HKTI
Jawa Timur sampai sekarang, jelasnya.
Ditambahkan, meskipun saya sudah tidak menjabat di
partai, tetapi silaturahim dengan teman-teman di partai tetap terjaga dengan
baik. Malahan, komunikasi dengan berbagai elemen kemasyarakatan lainnya berjalan
semakin intens sambil ngurusi usaha yang saya miliki sendiri. Ia mengaku
memiliki sejumlah kiat untuk dapat memenangi kontestasi Pilkada Surabaya tahun
2020, ditengah-tengah pandemi Covid- 19 yang membuat masyarakat terpuruk. “Semua
elemen masyarakat adalah mitranya dan tidak ada kamus musuh dalam kehidupannya.
Semua adalah kawan dan tidak lawan, sehingga bisa bebas bergaul dengan semua
lapisan masyarakat,” pungkas Warsito. (b)