Surabaya - Indonesia baru- baru ini dihebohkan dengan berita tentang BerryC sanitizer produk dari TEVO Creations Sdn. Bhd. Malaysia. Sanitizer ini diklaim 1x semprot bisa bertahan 28 hari.
Bahkan Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur dan BNPB merekomondasikan Sanitizer tersebut. Penelusuran tim menunjukkan bahwa produk ini diproduksi oleh, TEVO Creations Sdn Bhd Malaysia dan sudah dijual bebas di berbagai apotik di Malaysia.
Produk BerryC Sanitizer yang diklaim mampu bertahan 28 hari di permukaan benda yang disemprot berdasarkan hasil uji lab Acumen Scientific. Menurut situs https://berryc.id , produk ini juga sudah mengantongi berbagai sertifikasi global seperti SGS (RoHS method testing), REACH, SIRIM dan IPB (Institut Pertanian Bogor).
Hasil uji laboratorium yang ditelusuri oleh tim, BerryC memang terbukti efektif membunuh 99.999% pathogen seperti E. Coli, S. Aureus, P. Aeruginosa dan E. Hirae dengan 1x semprot. Yang mengejutkan tim, selain hasil uji efektif terhadap bakteri, BerryC juga mengantongi sertifikat uji dari Viroxy Lab di Kuala Lumpur efektif 99.999% membunuh human Coronavirus.
Ketika tim mengkontak Ali Gunawan, manajer pemasaran BerryC di Indonesia, beliau menambahkan bahwa, produk BerryC ini unik, karena mampu menemukan keseimbangan yang pas, antara mematikan bagi Pathogen tapi aman.
Bahkan, untuk bayi sekalipun. Dengan bahan aktif Quaternary Ammonium Compounds (QAC), produk ini membunuh virus & bakteri tanpa campur tangan alkohol.
BerryC bekerja dengan meningkatkan lapisan anti microbial ke permukaan benda atau kulit manusia dan secara terus menerus melepaskan ion QAC yang merusak kulit pelindung virus dan bakteri. Tanpa kulit pelindung ini, maka virus dan bakteri akan mati seketika.
Masih Tim, teknologi yang juga aman untuk pembersih bahan makanan ini, sudah digunakan dan di aplikasikan di Changi Airport Group di Singapore, pada Maret 2020 silam dan di klaim efektif, menurunkan penyebaran Covid-19 di fasilitas itu hingga 70%.
Ketika, ditanya rencana BerryC ke depannya, Ali menjelaskan secara singkat bahwa, tujuannya untuk memberi tahu sebanyak mungkin masyarakat Indonesia tenaga medis dan pemerintah. Bahwa teknologi ini, sudah hadir di Indonesia dan siap digunakan untuk membantu memasuki fase New Normal.( Ham)
•