BANGKALAN - Dinas Kesehatan (Dinkes)
Kabupaten Bangkalan memastikan seluruh Puskesmas memberi pelayanan maksimal
kepada pasien. Tidak terkecuali di Puskesmas Kamal. Penegasan itu disampaikan menyusul
adanya unggahan video yang beredar di Facebook yang menyebutkan kurang baiknya
pelayanan Puskesmas Kamal.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan, Sudiyo, video yang diunggah keluarga pasien cenderung mendiskreditkan pelayanan Puskesmas Kamal. Pasalnya, selama ini pelayanan kepada pasien telah sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan. Bahkan belum ada keluhan berarti dari masyarakat.
“Jangan sampai satu unggahan video yang tidak disertai klarifikasi, langsung divonis negatif. Semestinya kalau menilai sesuatu, harus dilihat secara utuh,” tegas Sudiyo, Selasa (16/6/2020).
Karena itu, Sudiyo memandang perlu untuk memberi klarifikasi terhadap unggahan video dari keluarga pasien yang kejadiannya Jumat (12/06/2020) sekitar 07.27 hingga 08.00 WIB itu. Kronologinya diawali sekitar 07.27 WIB keluarga pasien datang ke Puskesmas Kamal melalui pintu depan menuju tempat pendaftaran, tetapi tidak segera mendaftar karena keluarga pasien bertemu dengan salah satu familinya yang sedang mendapat pelayanan di Unit Gawat Darurat (UGD).
Keluarga pasien sempat keluar dari Puskemas, tetapi kembali lagi bersama si pasien melalui pintu depan dan berjalan menuju UGD. Sedangkan keluarga pasien diarahkan mendaftar ke loket, tetapi si pasien menunggu di ruang tunggu Poli Gigi. Saat itu, petugas UGD mendatangi pasien untuk masuk ke UGD untuk dilakukan pemeriksaan oleh petugas (anamnesis, pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan fisik) sekitar lima menit.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan, Sudiyo, video yang diunggah keluarga pasien cenderung mendiskreditkan pelayanan Puskesmas Kamal. Pasalnya, selama ini pelayanan kepada pasien telah sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan. Bahkan belum ada keluhan berarti dari masyarakat.
“Jangan sampai satu unggahan video yang tidak disertai klarifikasi, langsung divonis negatif. Semestinya kalau menilai sesuatu, harus dilihat secara utuh,” tegas Sudiyo, Selasa (16/6/2020).
Karena itu, Sudiyo memandang perlu untuk memberi klarifikasi terhadap unggahan video dari keluarga pasien yang kejadiannya Jumat (12/06/2020) sekitar 07.27 hingga 08.00 WIB itu. Kronologinya diawali sekitar 07.27 WIB keluarga pasien datang ke Puskesmas Kamal melalui pintu depan menuju tempat pendaftaran, tetapi tidak segera mendaftar karena keluarga pasien bertemu dengan salah satu familinya yang sedang mendapat pelayanan di Unit Gawat Darurat (UGD).
Keluarga pasien sempat keluar dari Puskemas, tetapi kembali lagi bersama si pasien melalui pintu depan dan berjalan menuju UGD. Sedangkan keluarga pasien diarahkan mendaftar ke loket, tetapi si pasien menunggu di ruang tunggu Poli Gigi. Saat itu, petugas UGD mendatangi pasien untuk masuk ke UGD untuk dilakukan pemeriksaan oleh petugas (anamnesis, pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan fisik) sekitar lima menit.
Keluarga
pasien diminta mendaftar ke loket tetapi kembali lagi ke UGD dengan alasan
petugas loket pendaftaran tidak ada di tempat. Lalu, keluarga pasien kembali ke
loket dan menekan bel sebanyak dua kali hingga petugas loket keluar dari
ruangan.
Setelah dilakukan proses pendaftaran, petugas loket mengantar status pasien ke UGD lalu keluarga pasien diberi penjelasan oleh salah satu petugas di UGD. "Tetapi akhirnya keluarga pasien menolak dirawat inap di Puskesmas sebagaimana tertera di inform consent. Hingga akhirnya keluarga pasien beserta pasien keluar dari Puskesmas Kamal," ungkap Sudiyo. (Yit)