TULUNGAGUNG - Pendamping Tenaga kesejahteraan
sosial kecamatan ( TKSK ), Irsan
mengatakan, tugasnya memantau
wilayah atau mapping dengan adanya penambahan agen Desa Covid – 19 agar tiap
Desa mempunyai agen di Desanya masing - masing, berhubung kendala penyediaan
EDC oleh BNI, istrinya menjadi agen
menyalurkan beras portifit 1 kg, telur 1 kg dan beras 12,5 kg dengan menangani
400 lebih keluarga penerima manfaat ( KPM ) di tiga Desa, ucapnya dirumah.
Ribuan
butir telur baru kemarin datang menyusul beras masih diturunkan dari truck,
beras kemasan 10 kg itu sisa kemarin mau
dikembalikan masalah jenis beras tanyakan Tofik dinas sosial ia yang tahu,
terkait gaji kita gak ada cuma ada tali asih Rp 1,5 juta dan dari APBD lima
ratus ribu rupiah bukan uang, tapi, berupa barang, pungkasnya Rabu ( 15/4).
Di
kesempatan itu pemanggul beras mengatakan, beras yang diturunkan diambil dari
selipan pak Nur desa bangun jaya kecamatan pakel. Sini cuma dikongkon ( disuruh ) sama Bejo mengemasi dua belas koma lima kilo gram
beras, sebutnya Nur.
Sebelumnya
Tofik menegaskan, agen hanya melayani 250 KPM, kalau 400 KPM satu agen tidak
boleh, apa lagi 600 KPM satu agen. Seperti pendamping, ibuknya
atau istrinya juga tidak boleh jadi agen, kalau itu terjadi akan kita lacak,
pungkas pria itu, Rabu ( 9/4 ). Diawal
ada dua agen dan E- warong kelompok usaha bersama milik
PKH kemudian menimbulkan masalah agen
belanja sendiri, E – warong belanja
sendiri tim pangan akhirnya mengambil
alih, pengawasan agen langsung oleh BNI berkordinasi dengan Dinas sosial
terangnya.
Apa yang
disampaikan Kasi Jaminan Sosial, Tofik maupun Plt. Kabid Jaminan Sosial, Eko
berlawanan berbeda dengan di lapangan,
istri pendamping TKSK menjadi
agen menangani tiga Desa. UPK Kecamatan Sumbergempol, Wiwik sebagai agen
menangani 600 KPM di tiga Desa nilai bantuan sembako Rp 150.000 beras medium 10 kg Rp 95.000 dan 1 kg telur Rp 24. 000 sisa uang
Rp 31.000 suruh konfirmasi suplayer.
Keluarga penerima manfaat Rn dan Yr Desa Majan pilih
menggesekkan kartu sembako ditempat lain pertama beras dan telur bagus dapat 15 kg beras dan 1 kg telur kepotong Rp 3000 berasal dari
bantuan sosial nilai dua ratus ribu rupiah non tunai berupa sembako, kata
keduanya. (Nan/Dar)