PROBOLINGGO - Di tengah ketidakpastian
kapan berakhirnya pandemic Covid-19 (Corona Virus Disease) yang hingga saat
masih menjadi sebuah pertanyaan dikalangan Masyarakat dunia, ternyata wabah ini
juga menjadi keresahan dikalangan jurnalis ketika ladang mereka menjadi imbas
virus tersebut. Seperti yang dialami sejumlah wartawan yang selama ini
mengandalkan kemitraan berwujud langganan dari pemerintah daerah. Kini harus menelan pil pahit karena kemitraan tersebut tidak lagi berjalan selama pandemi
ini masih belum menunjukkan tanda-tanda reda.
Kenyataan
ini seperti yang dialami wartawan kota Probolinggo yang merasa resah
dengan pemberhentian langganan Koran (media cetak) oleh Pemerintah kota
Probolinggo yang selama ini menjadi penghasilan dari sektor ini. Sebenarnya
dalam situasi seperti ini, dimana Masyarakat membutuhkan informasi akurat
terkait perkembangan Covid-19, media massa merupakan salah satu garda terdepan
dalam memberikan info akurat pada Masyarakat. Jika kontribusi berlangganan
Koran ini dihentikan, tentunya kami sangat terpukul mengingat kami juga punya
tanggungjawab pada redaksi untuk kelangsungan media ini,ujar M.Suhri, Ketua
Forum Wartawan Mingguan Probolinggo (F-Wamipro).
Untuk
itu Suhri dan beberapa wartawan yang ada dikota ini meminta agar Walikota
mengambil langkah bijak, sehingga keresahan para kuli tinta ini tidak berlarut-larut. Minimal pos berlangganan media cetak terutama pada setiap OPD dilingkup
Pemkot Probolinggo terus dipertahankan. Bagaimanapun akibat Covid-19 ini, kami
juga menjadi bagian dari terdampak dan salah satu yang sanggup menunjang
aktifitas kami di redaksional hanya dari dana berlangganan tersebut, ungkap
Suhri.
Dilihat
dari anggaran yang diperuntukkan bagi penanganan Virus Corona di Pemkot
Probolinggo tercatat milyaran rupiah. Untuk itu Pemkot bisa mengambil kebijakan
yang tidak memberatkan para jurnalis, setidaknya jangan sampai memangkas dana
berlangganan Koran. Anggap kebijakan tidak menghapus langganan Koran ini bagian
dari kontribusi Pemkot Probolinggo terhadap wartawan karena selama ini media
punya andil besar dalam menampilkan pemberitaan khususnya terkait perkembangan
Covid-19.
Diakui
atau tidak, kami punya kewajiban pada redaksi terkait oplah yang harus
disetorkan. Jika dana berlangganan ini dihapus, tentunya kami tidak mendapat
kiriman koran dari redaksi, karena koran tersebut harus kami tebus dengan dana
oplah yang rutin diterima redaksi pada setiap terbitan,pungkas M. Suhri, Ketua
umum F-Wamipro. (Suh)