NGANJUK - Pasien dalam kondisi tidak berdaya atau dalam kondisi
darurat ditolak rawat inap di RSUD Kertosono, Sarju umur 75 tahun purnawirawan
Polri beralamatkan di Dusun Bandar Kedungmulyo, RT 02/RW 02, Kec.Bandar
Kedungmulyo Jombang diantarkan anaknya, Rabu dini hari, (8/4). Anak pasien
bernama Jatmiko Dwi Utomo menuturkan pasien sempat di tolak untuk rawat inap
oleh dr DZASIL dan dr LONA. Dia pada saat menunjukkan Askes sempat perang mulut
mulai pukul 01.00 sampai pukul 02.00 WIB, setelah di cek darahnya pasien
dikasih resep dan obat lalu disuruh pulang.
Padahal pasien sudah tidak bisa makan bahkan berjalanpun
tidak bisa yang seharusnya melalui infus dan injeksi, saya disuruh membuat
surat pernyataan yang banyak sekali di tandatangani baru bisa mendapatkan kamar
untuk opname, ucap Jatmiko. "Terus terang, saya menyesalkan sekali
pelayanan RSUD Kertosono yang seperti ini. Bisa jadi, yang salah itu dari yang
melayani atau dokter-dokter, apakah mendapat perintah dari manajemen rumah
sakit ini ya," keluhnya.
Menurutnya, pasien yang sudah purna tugas itu, bayar
duluan semasa dinas sudah dipotong oleh negara.
Ini baru mau menikmati asuransi
kesehatan (askes) sekarang mau berobat saja dipersulit oleh RSUD Kertosono,
cetus Jatmiko. Kebetulan rumah saya di Bandar Kedungmulyo dekat rumah sakit
pemerintah yang komplit dan dekat dengan Kertosono, kok pelayanan seperti ini
saya sangat kecewa sekali. Soalnya, kalau saya bawa ke Jombang takut bapak saya
tidak kuat. "Saya harapkan ada perubahan pelayanan di RSUD Kertosono manajemen
maupun pelayanannya. Permasalahan ini sampai kapanpun akan saya kejar, karena
pelayanan yang seperti ini merugikan korban-korban yang sakit model pelayanan
seperti ini sudah lama tidak dipakai," katanya menegaskan.
"Saya harap Bupati yang masih baru menjabat beberapa
tahun, dulu menyatakan katanya mau melayani masyarakat baik di sektor
kesehatan. La ini supaya bupati paham RSUD Kertosono kepanjang tangan pelayanan
di bidang kesehatan seperti ini bener atau tidak sistemnya atau yang diterapkan
Bupati sendiri kepada Kepala Dinas maupun manajemen rumah sakit. Saya mohon ada
perbaikan kalau pun ini tidak ada perbaikan dari manajemen rumah sakit saya
akan tetap mencari keadilan karena bapak saya merasa bayar duluan, sebelum
sakit saya akan lapor ke DPRD sampai ada perubahan, ujar Jatmiko.
Terpisah saat konfirmasi pada Direktur RSUD Kertosono
Laksmono Pratignjo tidak ada ditempat. Sementara itu, Humas RSUD Kertosono
Hardijo yang dihubungi mengatakan hal pelayanan yang kurang baik, nanti akan
saya sampaikan pada atasan dan saya terima kasih atas informasinya. Bersambung.. (LIN)