Foto kiri : Ali Murtadho lurah kareng lor kec kedopok kota probolinggo saat di konfirmasi terkait resahnya warga akibat ke kekurangan masker. Foto kanan : Ketua Pokmas Sugiono. |
PROBOLINGGO - Pandemic
Corona Virus Disease (Covid-19) yang semakin tidak jelas hingga kapan
berakhirnya membuat keresahan dimasyarakat utamanya warga kelas bawah yang
kesehariannya mengandalkan aktifitas diluar rumah. Bagaimanapun adanya virus
ini berpengaruh pada sektor perekonomian warga ditengah anjuran pemerintah untuk
memutus penyebaran covid-19 yang mengharuskan masyarakat berada dirumah saja.
Namun kadangkala himbauan pemerintah tersebut tidak
dukung pengadaan dengan sarana yang memberi proteksi pada warga terkat
penyebaran virus tersebut. Sebut saja soal masker di kelurahan Kareng Lor
Kecamatan Kedopok kota Probolinggo yang hingga saat ini tidak jelas
pendistribusiannya. Disinyalir kelurahan ini tidak transparan dalam
menganggarkan untuk pengadaan masker yang dimaksud.
Kenyataan ini berawal dari keluhan Masyarakat disejumlah
RT yang merasa belum memperoleh masker dari pihak yang berkopeten memberikan
alat ini. “Menurut info yang kami dengar, katanya masker ini diserahkan ke
masing-masing RT, namun hingga saat ini barang tersebut belum diterima warga.”Ujar
salah satu PSM (Pekerja sosial Masyarakat) di RT.06 RW.01 Kelurahan Kareng Lor.
Menurut Ketua Pokja Kelurahan Kareng Lor Kecamatan
Kedopok, Sugiono menjelaskan bahwa pembelanjaan masker yang disediakan oleh
kelurahan tersebut sebayak 1.750 buah, dengan rincian harga perbiji senilai
Rp.4.000,- “Pemesanan masker ini sesuai
dengan jumlah Kepala Keluarga (KK), jadi setiap keluarga hanya mendapatkan satu
masker dan bila dalam satu keluarga ada 5 orang, berarti hanya dapat satu
masker saja.”Ujarnya.
Lebih lanjut Sugiono menambahkan kelurahan membelanjakan
35 box dan dalam satu box berisi 50 masker. Ironisnya pokmas ini mengaku dalam
SPJ disebutkan harga per masker ditulis Rp.6.000,- disinggung sejauhmana pendistribusian ke
beberapa RT, Sugiono mengaku tinggal dua RT yang belum diberikan. Bahkan
terkait kurangnya masker tersebut, Pokmas sudah mengajukan penambahan item
dimaksud pada Lurah setempat, namun Lurah Kareng Lor tidak mau menambah lagi.
Sementara Lurah Kareng Lor Kecamatan kedopok kota
Probolinggo, Ali Murtadho saat
dikonfirmasi terkait belum maksimalnya pendistribusian masker pada masyarakat
di kelurahan yang dipimpinnya mengatakan jika pihaknya tidak begitu mengetahui
terkait pengadaan masker tersebut. Menurut Ali Murtadho untuk pengadaan masker
itu telah di serahkan ke pokmas (kelompok Masyarakat). “Saya tidak tahu
pemberian masker itu, per KK atau per orang. Terkait temuan dilapangan yang
hingga saat ini masker tersebut belum sampainya pada warga, mungkin itu terkait
teknis saja.”Ujarnya.
Ditanyakan minimnya pemberian masker ke warga setempat
sehingga menimbulkan polemic yang seolah pihak kelurahan tidak maksimal dalam
penanganan Covid-19 utamanya terkait yang berhubungan dengan keselamatan warga,
lagi-lagi Lurah Kareng Lor belum dapat memberikan jawaban yang memuaskan dan
terkesan ada yang ditutup tutupi. Bagaimanapun kmenyangkut pengadaan masker
tersebut, merupakan hal yang urgent untuk diterimakan pada Masyarakat,
mengingat saat ini fungsi masker sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi
penyebaran virus corona yang ada diwilayah kota Probolinggo. (Suh)