PROBOLINGGO - Peran Satgas terpadu diwilayah kota
Probolinggo sebagai garda terdepan menghadapi situasi dan kondisi penanganan
pencegahan COVID 19, maka Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin meminta
satgas terpadu ini memiliki kesiapsiagaan diri untuk menghadapi perkembangan
yang terjadi.
“Harus
ada kerjasama masyarakat Kota/Kabupaten Probolinggo harus membentuk satgas
secara mandiri di lingkungannya untuk mengedukasi bahaya korona. Karena banyak
masyarakat yang lengah dan meremehkan,” terang Habib Hadi, saat Apel Bersama
Satgas Terpadu COVID 19 Wilayah Probolinggo, di Makodim 0820, Kamis (26/3)
siang.
Berdasarkan
pengalamannya sendiri saat razia kerumunan dengan Kodim dan Polresta, Selasa
(24/3) malam, katanya banyak saudara, teman-teman dan warga yang masih
nongkrong. Meskipun sudah ada imbauan dan penyampaian dalam kegiatan penting
tersebut, masih saja ada yang menghujat. “Biarkan saja, kita tetap terus
berikhtiar sampai mereka sadar apa yang kita lakukan adalah untuk mereka,” ujar
wali kota.
Ia
pun meminta tim satgas siap 24 jam sambil memantau perkembangan daerah lain.
Dan, menurut Habib Hadi, pemerintah daerah bisa mengadopsi kebijakan daerah
lain agar Probolinggo lebih siap. “Kota Probolinggo akan menyediakan pemakaman
khusus dan tim khusus yang memakamkan pasien COVID 19 yang meninggal. Bagaimana
pun mereka adalah saudara kita yang harus dimakamkan dengan layak,” serunya
dihadapan Dandim 0820 Letkol Inf Imam Wibowo, Kapolres Probolinggo AKBP Ferdy
Irawan, Sekda Kota drg Ninik Ira Wibawati, pejabat di lingkungan Pemkot/Pemkab
Probolinggo yang mengikuti apel bersama.
Hal
penting lainnya yang disampaikan Wali Kota Habib Hadi adalah ajakan kepada
Pemkab Probolinggo untuk berkolaborasi membendung masyarakat dari luar pulang
ke Kota/Kabupaten Probolinggo. Pihak kelurahan, desa harus berperan melakukan
deteksi dini karena bisa saja warga tidak sadar telah membawa virus.
“Boleh
pulang tapi bilang ke tim kesehatan di fasilitas layanan kesehatan untuk
antisipasi. Karena 85 persen pasien positif COVID 19 ini mereka merasa sehat
tanpa gejala. Maka lebih baik menjaga diri,” tegas mantan anggota DPRD Jatim
dan DPR RI ini.
Bapak
tiga anak ini pun mengungkapkan terima kasihnya kepada tim satgas yang
menggelar apel bersama untuk menyelamatkan wilayah masing-masing. “Ikhtiar kita
ini semoga keluarga, saudara dan teman kita dilindungi Allah SWT,” doa-nya
diamini peserta apel.
Apel
Bersama Satgas Terpadu COVID 19 Wilayah Probolinggo ini dilanjutkan dengan
penyemprotan disinfektan oleh empat tim gabungan dari Kodim – Polresta – Tagana
– Damkar - Satpol P – BPBD – Dinkes - PMI dan Relawan dari Kota/Kabupaten.
“Kami
siapkan 2 SST (Satuan Setingkat Pleton) melaksanakan tugas membantu Pemerintah
Kota/Kabupaten Probolinggo sesuai perintah komando atas darurat COVID 19. Tugas
kita mereduksi potensi kemungkinan adanya bencana khusus yang harus disikapi
dengan perencanaan dan yang ditindaklanjuti khusus pula,” tegas Dandim Letkol
Inf Imam Wibowo.
TNI,
lanjut dandim, juga melakukan mitigasi bencana dengan penyemprotan disinfektan
guna mencegah penyebaran COVID 19. Dandim juga mengingatkan satgas tidak panik
terhadap berita yang beredar. “Jaga jarak kita, kita juga termasuk orang penuh
resiko karena banyak bertugas di lapangan. Semoga bencana ini segera berakhir,
kita diberi kesehatan dan kekuatan serta mampu menghadapi ini semua,” imbuh
Dandim Imam.
Penyemprotan
disinfektan dibagi menjadi empat tim yang menyasar ke sekolah-sekolah, jalan
raya, kawasan Alun-alun, serta tempat ibadah dan fasum di lima kecamatan. Mobil
damkar milik Pemkot Probolinggo pun menyemprot sejumlah ruas jalanan di kota. (Suh)