BANYUWANGI - Dalam
rangka Program Peningkatan Kualitas Penyelenggara Pemerintahan Desa, maka pada
hari Senin (16/3/2020) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Banyuwangi
menggelar Pelatihan Manajemen Keuangan Desa, juga Pengadaan Barang Dan Jasa,
yang bertempat di Hotel ASTON Banyuwangi.
Peserta peltihan terdiri dari
Sekretaris Desa, Kaur Keuangan Desa. Kaur Perencanaan yang ditunjuk oleh kepala
desa untuk pengelolaan keuangan desa. Kasi PMK kecamatan sebagai verifikator,
yang dihadiri oleh Bupati Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas, M,Si.dan membuka
pelatihan ini.
Kepala DPMD Banyuwangi Kusyadi
melaporkan bahwa tujuan Pelatihan
Manajemen Keuangan Desa adalah untuk penyegaran dan mempertajam
pemahaman regulasi pengelolahan keuangan desa, khususnya Pengadaan dan Jasa. Juga
menertibkan administrasi keuangan desa yang selama ini menjadikan perhatian
kita semua.
Pelaksanaan pelatihan direncanakan 2
hari, namun untuk menghormati dan mematuhi kesepakatan yang diputuskan oleh
Bapak Bupati pada Minggu malam, sehingga disekrap menjadi 1 hari
pelaksanaannya. Sebagai membatasi jabat tangan secara langsung.
Narasumber terdiri dari Kantor Pajak
Pratama. Inspektorat untuk menyampaikan evaloasi hasil pemeriksaan tahun 2019,
sehingga tidak terulang lagi pada tahun 2020. Dari Pengadaan Barang dan Jasa
sangat orgen, sebab didesa juga ada Pengadaan Barang dan Jasa.
Sesuai pengarahan program fisik tetap menggunakan pola padat karya tunai, 70 dibanding 30, dimana yang 30 untuk memberikan kesempatan masyarakat miskin untuk ikut terlibat dalam kegiatan di desa. Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) APBDes 2020. Dari ADD khusus sudah intervensi anggaran pencegahan stunting jumlahnya Rp 15 juta per desa, diantaranya ada pmt, dan arahan dari Dinas Kesehatan.
Program Kanggo Riko, program untuk
membantu masyarakat miskin tetapi yang mempunyai usaha, tahun 2020 hanya 16
desa, kalau tahun 2019 bisa 32 desa.tetapi syaratnya yang terdaftar di data base
terbaru yang sekarang lagi divalidasi. Pengadaan kamera, semau sudah intervensi
tahun 2020 dari ADD khusus, dan pertengahan bulan Mei semua desa sudah
mempunyai kamera untuk Telkom frens,
yang kemarin hanya mendengarkan saja, nanti speknya dari arahan Kominfo.
Pengalaman yang lalu cctv tidak sesuai spek Kominfo tidak bisa dikoneksikan
dengan Banyuwangi card tidak bisa dilihat melalui HP masing-masing.
Pengadaan Anjungan Mandiri,kita
intervensi 1 kecamatan 1 bagi yang belum, kecuali Blimbingsari sudah 100
%,Genteng, Muncar,semuanya merupakan reflikasi dari kecamatan Genteng dan
Blimbingsari untuk Anjungan Mandiri, karena banyak tamu yang ditujukan di Licin
Tamansari, Gentengkulon,Ketapang. Kami menginginkan beberapa desa yang layak
untuk dikunjungi, tidak itu-itu saja, ungkapnya.
Bupati Banyuwangi memberikan arahan
bahwa nanti kita banyak Telkom frens dengan desa dan beberapa kecamatan untuk
membahas berbagai masalah.Kita ke depan akan menjadi percontohan,pengelolaan
keuangan desa.
Bupati ke depan tidak bisa main-main
lagi, mengatur proyek, karena sekarang sudah pendampingan dengan KPK. Untuk
lelang maupun yang lain. Jadi, nanti ada calon Bupati disumbang orang,
mengganti ongkosnya dengan mengasi proyek, itu sama bunuh diri. Ingat PILKADA
sekarang berbeda dengan 5 - 10 tahun lalu, sekarang sistemnya sudah online. Di dalam
lelang proyek, lelangnya sudah cara elektronik.” Jadi kalau ada orang ngatur
proyek bisa bayar, itu pasti bohong,” ungkapnya.
Untuk itu, tranparansi penggunaan
anggaran ke depan sangat penting, maka
pelatihan ini sangat penting. Tentang corona anak,bapak,ibu setiap pindah harap
cuci tangan. Masjid, tempat-tempat ibadah tikar, karpetnya digulung. Kalau
sholat pakai sajadah, pertemuan di masjid dikurangi, kita meningkatkan istighfar
mohon ampun kepada Allah. Berdo’a, sementara tidak ada salaman, tidak boleh remeh.Kita
sudah tutup tempat pariwisata kita selama 15 hari, kata Bupati Banyuwangi .
Menurutnya, Tantangan Indonesia dan
dunia berat sekali. Sekarang inflasi tinggi,defisit juga tinggi. APBD telah
diputuskan, maka ke depan banyak yang defisit.Banyuwangi perlu kerja keras ke depan,
dan di tahun Politik ini tidak banyak policing. Karena harapan rakyat sudah
dewasa, tidak terpengaruh fitnah sehingga produktifitas rakyat terus tumbuh.
Diharapkan desa bisa menggunakan anggaran sebaik mungkin untuk pembangunan
desa. Juga tidak ada kebocoran di desa dan bisa menunbuhkan lapangan pekerjaan
baru di desa. Kepala desa perlu adanya inovasi
dan kerja keras untuk mengajak masyarakat untuk bergotong royong untuk
menumbuhkan ekonomi di desa, jelasnya.
Banyuwangi sudah cukup berprestasi di
tingkat Jawa Timur dan Nasional, Banyuwangi ditetapkan sebagai paling inovatif.
Kita pikul ini dengan kerja keras dengan lebih hebat. “Semoga program ini bisa
berjalan dengan baik, jaga lingkungan, jaga prestasi masing-masing, dan jaga
Banyuwangi semoga bisa terus tumbuh dan maju,” pungkasnya. (jok/adv)